Entertainment
Senin, 31 Maret 2014 - 13:29 WIB

FILM BARU : Film Noah Terlaris di Amerika Serikat

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Russel Crowe dalam film Noah (Screencrush.com)

Solopos.com, MILWAUKE – Kontroversi film Noah ternyata tidak memengaruhi larinya film ini di box office Amerika Serikat. Atau barangkali, kontroversi itu sejatinya yang justru menjadi daya tarik film ini.

Film adaptasi kisah Nabi Nuh ini berhasil meraup pendapatan US$44 juta atau setara dengan Rp503 miliar dan menempatkannya di jajaran teratas box office AS. Los Angeles Times, Minggu (30/3/2014), mencatat Noah berhasil mencuri perhatian berbagai media massa dunia beberapa pekan terakhir.

Advertisement

Sejumlah negara mengumumkan secara terbuka akan melarang penayangan film ini. Meski diterpa kabar tak sedap, nyatanya Noah justru berhasil memuncaki box office.

Soal pendapatan, film yang dibintangi Emma Watson dan Russell Crowe ini bahkan berhasil mengalahkan Divergent. Noah meraih pendapatan US$44 juta dan berada di peringkat pertama. Sementara film remaja Divergent tergeser di posisi kedua dengan penghasilan US$26,5 juta atau setara dengan Rp 303 miliar. Di peringkat ketiga Muppets Most Wanted meraih pendapatan US$11,3 juta atau setara dengan Rp 129 miliar.

Noah diadaptasi dari kisah Nabi Nuh yang dikisahkan dalam kitab Injil dan Alquran. Film itu menceritakan tentang Nabi Nuh yang berusaha menyelamatkan keluarga dan hewan-hewan dari banjir bah. Kisah ini sangat dihormati oleh umat Yahudi, Kristen, dan Islam. Bahkan, Alquran mengisahkan cerita ini dalam satu bab tersendiri.

Advertisement

Film itu dilarang tayang di berbagai negara termasuk di Indonesia. Lembaga Sensor Film (LSF) menyatakan film ini tidak layak tayang di tanah air.

Kecaman mengalir dari berbagai negara Islam di Jazirah Arab. Tiga negara Jazirah Arab telah memastikan akan melarang peredaran dan pemutaran film Noah yang akan tayang perdana pada 28 Maret 2014 di seluruh bioskop di dunia. Menurut beberapa ulama di negara-negara Jazirah Arab, cerita dan penggambaran wajah nabi seperti Nabi Muhammad di media Eropa dan Amerika Utara telah memicu protes di negara muslim.

Otoritas tertinggi Islam sunni dan pusat utama ajaran Islam Al-Azhar di Kairo juga mengeluarkan fatwa terhadap film ini pekan lalu. Mereka berkeberatan atas setiap tindakan yang menggambarkan utusan, nabi-nabi Allah, dan para sahabat Nabi Muhammad SAW. “Mereka memprovokasi perasaan para penganut,” demikian pernyataan dalam fatwa tersebut.

Advertisement

Jerry A. Johnson, Presiden National Religious Broadcasters (NRB), kelompok konservatif, mengatakan dia memastikan semua orang yang melihat film ini tahu ini adalah interpretasi imajinatif dari kitab suci, dan tidak literal. Setelah dikecam dan dilarang tampil di tiga negara Arab, umat Kriten Amerika Serikat juga menyatakan penolakannya terhadap film Hollywood itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif