News
Minggu, 30 Maret 2014 - 01:34 WIB

KISAH UNIK : Samsudin Manusia Kardus Jalan Kaki Malang-Surabaya Serukan No Money Politics

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah aktivis Malang Corruption Watch (MCW) melepas Samsudin bin Surya (tengah) untuk menyerukan No Money Politic dengan cara jalan kaki Malang-Surabaya, Sabtu (29/3/2014). Jalan kaki tersebut dilakukan Samsudin sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi bangsa saat ini. Harapannya masyarakat terlibat aktif dalam upaya menolak politik uang jelang pemilihan legislatif 9 April mendatang. (JIBI/Bisnis Indonesia/Moh Sofii)

Solopos.com, MALANG-Samsudin Bin Surya, warga Indramayu, Jawa Barat, yang dikenal sebagai manusia kardus, melakukan aksi jalan kaki Malang-Surabaya untuk menyuarakan gerakan no money politics.

Sejumlah aktivis Malang Corruption Watch (MCW) melepas aksi Samsudin di Rumah Makan Ringin Asri Kota Malang, Sabtu (29/3/2014) pagi. Dijadwalkan aksi perjalanan tersebut berlangsung selama dua-tiga hari.

Advertisement

“Saya memang sengaja tidak terlalu cepat dalam berjalan karena ingin memberikan pesan kepada masyarakat yang saya temui disepanjang perjalanan,” kata Samsudin sebelum memulai aksinya di Malang, Sabtu (29/3/2014).

Pesan yang dimaksud itu adalah mengajak masyarakat untuk ikut peduli, kritis, dan lebih peka terhadap kondisi bangsa dewasa ini. Di bidang politik, pemerintahan, maupun pendidikan misalnya dinilai Samsudin masih jauh dari kata ideal.

Dengan aksi tersebut harapannya bisa menggugah masyarakat untuk bisa terlibat dalam proses perubahan bangsa ke arah yang lebih baik. Mengingat tantangan yang dihadapi bangsa ke depan sangat besar.

Advertisement

“Saat ini tidak ada lagi batas negara, sehingga sumber daya manusia (SDM) harus terus diberdayakan. Salah satunya dengan tidak melakukan politik uang,” jelas dia.

Selain itu dalam pemilihan legislatif (pileg) 9 April dan pemilihan presiden (pilpres) 9 Juli mendatang masyarakat juga diimbau untuk tidak apatis dengan melakukan aksi golongan putih (golput) misalnya. Karena kalau kertas suara kosong berpotensi dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Aksi jalan kaki yang dilakukan oleh Samsudin tersebut bukanlah yang kali pertama. Sebelumnya sejak 1999 lalu dia telah melakukan sejumlah aksi jalan kaki mulai Mojokerto-Cirebon selama 45 hari, Malang lewat jalur selatan hingga Tasikmala, serta jalan kaki Indramayu-Jakarta.

Advertisement

Dalam aksi jalan kaki Malang-Surabaya itu Samsudin mengenakan kotak kardus sebagai penutup kepala serta baju mirip jas hujan dari bahan plastik mika penuh dengan stiker maupun poster ajakan untuk menolak praktek no money politic.

Zainudin, Koordinator Badan Pekerja MCW, mengatakan aksi yang dilakukan oleh Samsudin tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap nasib bangsa ke depan dengan menyerukan pesan moral. “MCW selama ini mendukung segala aksi yang terkait dengan kegiatan politik uang,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif