Solopos.com, KLATEN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten mengerahkan lima truk tangki air untuk membersihkan jalan yang tertutup abu vulkanis Merapi, Jumat (28/3/2014). Pembersihan jalan dilakukan di sejumlah titik di lima desa yang ada di lereng Merapi.
Kepala BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan kelima desa itu yakni Desa Panggang, Tegalmulyo, Balerante, Bawukan dan Sidorejo. Kelima desa itu menjadi fokus penyemprotan karena menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak hujan abu.
Ketebalan abu vulkanis di wilayah tersebut bisa mencapai sekitar 2 sentimeter (cm). Bahkan, sebagian wilayah juga terkena hujan pasir dan kerikil.
Material Merapi yang betebaran di jalan tersebut sempat mengakibatkan pengedara sepeda motor jatuh dan terluka. Pihaknya tidak menginginkan jatuhnya korban jiwa akibat abu vulkanis yang tersebar di jalanan.
“Untuk itu, kami langsung mengerahkan lima armada truk pengangkut air untuk melakukan pembersihan jalan. Diperkirakan, satu truk bisa berangkat dua kali. Dengan demikian, ada sepuluh tangki yang dikirim untuk melakukan pembersihan di lima desa tersebut pada Jumat ini,” jelasnya kepada wartawan di Klaten, Jumat (28/3).
Lebih lanjut, dia mengatakan dalam satu desa tidak dibatasi dua tangki. Pihaknya mengaku siap memenuhi permintaan masyarakat sesuai urutan prioritas. “Satu desa tidak dibatasi dua tangki, nanti tergantung permintaan masyarakat. Jika, dilakukan penyiraman sepekan terakhir kami tentu akan siap,” imbuhnya.
Selain itu, BPBD juga membagikan masker kepada masyarakat yang ada di lima desa tersebut. Sementara, pantauan Espos di lereng Merapi, material vulkanis Merapi juga menyebabkan rumah dan tanaman warga tertutup abu. Beruntung, hujan sempat mengguyur kawasan setempat pada Kamis malam sehingga abu sudah mulai berkurang.