Soloraya
Kamis, 27 Maret 2014 - 04:46 WIB

Ribuan Karyawan PTPN IX Gelar Aksi Damai di Sragen

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ribuan karyawan dari Federasi Serikat Pekerja Perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX Divisi Tanaman Tahunan (FSPBUN IX TT) berkumpul di kawasan perkebunan Kepoh, Kedawung, Rabu (26/3/2014) pagi. (Taufiq Sidik/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN – Ribuan karyawan dari Federasi Serikat Pekerja Perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX Divisi Tanaman Tahunan (FSPBUN IX TT) menggelar aksi damai di Sragen, Rabu (26/3/2014). Aksi itu dilakukan menyikapi perusakan ribuan pohon karet yang ditanam PTPN IX Kerjo Arum, Kecamatan Sambirejo, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, aksi dimulai di perkebunan karet Kepoh, Kedawung sekitar pukul 07.30 WIB. Membawa berbagai spanduk, aksi itu diikuti sekitar 3.000 karyawan perwakilan dari 15 perkebunan karet PTPN IX di Jawa Tengah (Jateng). Aksi dilanjutkan ke Alun-Alun Sragen. Para karyawan ditemui jajaran Muspika. Hanya saja, dari pemkab diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) lantaran Bupati Sragen, Agus Fatchurrahman, cuti untuk mengikuti kampanye.

Advertisement

Tak hanya menggelar aksi damai, ribuan karyawan itu juga melakukan penanaman ribuan pohon karet. Setidaknya, terdapat 5.000 pohon karet yang ditanam di bekas pohon karet yang sebelumnya menjadi sasaran penebangan.

Kabag Tanaman PTPN IX, Adi Budi Kusumo, menerangkan aksi itu dilakukan lantaran para karyawan merasa tersinggung dengan aksi perusakan ribuan pohon karet. Ditegaskannya, aksi itu didukung jajaran direksi PTPN IX.

“Kalau memang lahan ini sudah diambil alih kepada orang lain. Selama lahan ini masih menjadi milik PTPN, ini tidak bisa diganggu. Kalau misalnya negara sudah memberikan kepada orang lain, jangankan satu hektare, semuanya tidak ada masalah. Karena mereka sudah merusak, ya terpaksa teman-teman ini sepertinya tersinggung juga. Direksi tidak ada kata lain, direksi mendukung,” tegasnya saat ditemui wartawan di sela-sela aksi.

Advertisement

Disinggung tuntutan utama mereka sudah dipenuhi dengan penahanan Forum Peduli Kebenaran dan Keadilan Sambirejo (FPKKS) Sragen, Sunarji, dan dua warga, Adi menyatakan aksi tersebut tak hanya dimaksudkan pada kejadian di Sambirejo. “Ini bukan hanya jangka saat ini. Ini bisa untuk jangka panjang, bahwa kami kompak. Kami tidak ingin ini terjadi di kebun lain. Kami khawatir merembet kemana-mana,” terang dia.

Terkait tuntutan para karyawan, Adi menyatakan para karyawan tak terlalu banyak menuntut. “Kami tidak terlalu banyak menuntut. Asal kami bisa kerja nyaman. Perusahaan ini juga menghidupi lingkungan sekitar. Kembalinya nanti juga ke negara bukan perorangan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, menegaskan proses hukum atas kasus penebangan pohon karet milik PTPN IX di Sambirejo masih ditangani Polres Sragen. Kasus itu, lanjutnya, mendapat atensi dari Polda Jateng dengan penahanan Sunarji cs di Mapolda. “Polres sudah menyerahkan berkas-berkas ke Kejari. Sampai saat ini kasus ini masih ditangani polres. Tetapi, memang mendapat atensi dari polda,” katanya saat ditemui seusai .

Advertisement

Kapolres menambahkan pihaknya tetap melakukan patroli di kawasan perkebunan. “Sejak dulu sudah patroli. Hanya, anda tahu saja perkebunan yang begitu luas. Sehingga tidak mungkin dijangkau oleh polsek,” tukas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif