Soloraya
Minggu, 19 Mei 2024 - 06:30 WIB

Mendaftar Cawawali di PDIP, Mayasari Timur Ingin Perbaiki Kerusakan Konstitusi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Konsultan politik sekaligus kerabat Mangkunegaran, Mayasari Timur Gondokusumo, saat diwawancarai wartawan di Kantor DPC PDIP Operasional Pucangsawit, Sabtu (18/5/2024). (Solopos.com/ Ahmad Kurnia Sidik)

Solopos.com, SOLO – Salah satu kerabat Mangkunegaran, R.Ay Mayasari Timur Gondokusumo mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wakil Wali kota Solo melalui PDIP untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang di Kantor DPC PDIP Operasional Pucangsawit, Sabtu (18/5/2024).

Pendaftaran Mayasari itu bersamaan dengan penyerahan berkas formulir oleh Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali Kota untuk Pilkada Solo 2024 mendatang. Sehingga, kehadiran Mayasari tersebut tampak tertutup oleh gegap gempita pendukung Teguh Prakosa.

Advertisement

Kepada awak media, Mayasari mengaku sebelumnya ia hanya bermain politik dari balik layar sebagai konsultan politik dari salah satu petinggi Partai Gerindra, yakni Mochamad Iriawan alias Iwan Bule saat Pemilu 2024 lalu.

“Beberapa pejabat juga saya adviser. Tapi ketika saya menjadi konsultan saya tidak bisa langsung menentukan kebijakan terutama untuk masyarakat miskin. Karena saya melihat di Kota Solo ini masih banyak kemiskinan, pengangguran dan kita tidak boleh menepis data itu,” kata dia saat diwawancarai wartawan di Kantor DPC PDIP Operasional Pucangsawit, Sabtu (19/5/2024).

Alasan Mayasari mendaftarkan diri sebagai bakal cawawali ialah karena menurut dia yang sebelumnya sebagai konsultan politik, ada pelanggaran besar konstitusi.

Advertisement

“Kemirisan jiwa saya, hati saya, nasionalisme saya, sehingga saya harus turun gunung untuk memperbaiki sistem di daerah maupun nasional,” kata dia.

Dengan menggebu-gebu, Mayasari juga menyampaikan dirinya hadir di situ dan mendaftar sebagai bakal cawawali karena ingin membagikan semangat meritokrasi kepada generasi muda di Solo secara khusus dan Indonesia secara umum.

“Siapa pun Anda, jika memiliki integritas, kapabilitas, moral, dan etika, tidak perlu Anda anak seorang Presiden atau anak seorang petinggi atau anak pejabat partai sekalipun, bila Anda memiliki moral, etika, dan integritas, silakan bersama-sama membangun bangsa ini dengan terbuka, dengan meritokrasi,” kata dia.

Advertisement

Selain itu, Mayasari mengaku tidak mendaftarkan dirinya sebagai bakal cawali dan hanya mendaftar bakal cawawali karena dia sebelumnya tidak punya pengalaman langsung di dunia politik praktis juga tidak berhasrat menjabat.

“Saya sebagai warga Indonesia yang memiliki nasionalisme. Saya petugas konstitusi. Saya petugas rakyat. Saya petugas bangsa. Jadi saya tidak memiliki ambisi untuk menjabat sebagai Walikota ataupun Wakil Walikota. Tapi melalui jalur politik ini yang saya pilih karena saya belum pernah berpolitik praktis di dalam Pilkada jadi saya memulai dari Wakil Wali kota terlebih dahulu,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif