Soloraya
Kamis, 27 Maret 2014 - 01:15 WIB

BANJIR SUKOHARJO : Kerugian di Bulu Capai Rp90 Juta

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu tanaman padi milik petani di di Desa Ngasinan Kecamatan Bulu roboh setelah diterjang banjir. Foto diambil Rabu (26/3/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO–Camat Bulu, Sunarjo mengatakan taksiran sementara kerugian akibat bencana banjir yang merendam kira-kira 60 hektare di wilayahnya mencapai Rp90 juta. Karena tanaman padi yang terendam dengan umur bervariasi antara hitungan pekan sampai tanaman yang siap panen.

“Kalau yang baru tanam mungkin tingkat kerugian tidak sebanyak kalau yang sebentar lagi panen. Kalau yang sebentar lagi tanaman padi bisa dipanen kan sudah banyak mengeluarkan dana untuk berbagai keperluan,” ujar dia ketika dihubungi Solopos.com, melalui telepon selulernya, Rabu (26/3/2014).

Advertisement

Selain itu di wilayahnya juga ada beberapa jembatan yang rusak akibat diterjang banjir. Di antaranya jembatan di Desa Bulu, karena fondasinya terkikis arus air banjir. Terkait ketugian akibat banjir itu pihaknya mengaku telah melaporkannya ke BPBD Sukoharjo.

Seperti diwartakan sebelumnya bencana banjir dan tanah longsor melanda tiga desa, yakni Desa Ngasinan, Tiyaran dan Kamal di Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Selasa (25/3). Kendati tak ada korban jiwa meninggal dunia, banjir merusak satu rumah karena tertimpa longsor, merusak perkakas rumah tangga sejumlah rumah, merusak tanaman padi dan sebagainya.

Sementara itu salah seorang petani di Ngasinan, Wido Miharjo, 67, mengatakan akibat diterjang banjir tanaman padinya rusak. Dia memperkirakan akibat kejadian itu kualitas padinya akan turun sehingga harga jualnya pun akan menurun.

Advertisement

“Sebenarnya tanaman ini sudah berusia 75 hari kira-kira satu bulan lagi sudah panen. Tetapi karena terendam banjir akibat luapan Kali Buntung, tanaman menjadi rusak seperti ini sehingga kami tentu rugi,” kata dia ketika ditemui di sela-sela membenahi tanaman yang rusak di sawah.

 

Menurut dia saat ini tanama padinya sedang mengeluarkan bulir padi. Namun karena diterjang banjir, beberapa tanaman padinya mengalami rusak cukup berat.

Advertisement

Dia menjelaskan beberapa bagian tanaman padinya roboh karena tak kuat menahan derasnya arus air banjir. Sebab areal di sekitar sawahnya termasuk kawasan parah diterjang banjir.

Karena saat banjir Selasa lalu kawasan sekitar sawahnya banyak yang terendam hingga meyerupai danau dan beberapa di ataranya tanaman padinya tak terlihat karena terndam air. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan memengaruhi hasil panen.

Kendati demikian dia masih bersyukur, sebab air yang mulai merendam tanaman kira-kira pukul 05.00 WIB itu surut pukul 12.00 WIB.

Sementara itu, pantauan di lokasi di Desa Ngasinan terlihat beberapa tanaman padi di sawah rusak. Beberapa tamaman padi roboh mengikuti aliran air banjir. Meski demikian masih banyak tegak berdiri kendati menjadi kotor akibat tersapu air banjir yang kotor.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif