News
Kamis, 27 Maret 2014 - 22:45 WIB

AKTIVITAS GUNUNG MERAPI : Merapi Bergemuruh, Kaca Rumah Warga Boyolali Bergetar

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga lereng Merapi berkumpul di titik evakuasi yang ada di lapangan Keputran, Kecamatan kemalang, Kamis (27/3/2014). Mereka khawatir karena sempat terjadi peningkatan aktivitas Merapi yang ditandai dengan suara gemuruh disertai hujan abu. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI – Gunung Merapi Kamis (27/3/2014) siang mengeluarkan suara gemuruh. Bahkan di beberapa wilayah terjadi hujan kerikil, hujan abu. Kepala Desa (Kades) Sangup, Kecamatan Musuk, Boyolali, Sabar, mengakui terjadinya aktivitas dari arah Gunung Merapi itu.

“Kalau tidak salah, Merapi longsor ke sebelah barat laut. Di Sangup, terjadi hujan pasir sedikit. Warga sempat panik, namun saat ini sudah bisa dikondisikan,” terang Sabar Kamis siang.

Advertisement

Terpisah, Kades Jemowo, Boyolali, Untung Widada, mengatakan sekitar pukul 13.00 WIB tersebut terdengar suara gemuruh cukup keras dan terasa getarannya.  “Kaca-kaca rumah sampai bergetar,” katanya.

Hal senada diungkapkan warga Desa Sruni, Jupriyanto. Suara gemuruh tersebut terdengar sekitar lima menit disertai dengan getaran.

Warga Klaten

Advertisement

Sementara di Klaten, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Klaten, Sri Winoto, memaparkan ada sekitar 4.000 warga yang sempat mengungsi. Ribuan warga tersebut di antaranya berasal dari Desa Balerante, Panggang, Kendalsari, Bawukan, Sidorejo, Bumiharjo, Tlogowatu dan Dompol.

“Ada sekitar 4.000 warga lereng Merapi yang sempat mengungsi karena takut terjadi erupsi Merapi,” paparnya kepada wartawan di lokasi, Jumat.

Meski terjadi peningkatan aktivitas, menurutnya, status Merapi masih normal. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang. Meski kawasan lereng Merapi masih terjadi hujan abu, sebagian warga akhirnya kembali ke rumah sekitar pukul 16.00 WIB.

Advertisement

Dalam musibah kemarin, BPBD juga membagikan 10.000 masker kepada masyarakat sekitar. Selain itu, Dinkes Klaten juga membagikan sekitar 4.000 masker. Pembagian masker dibantu oleh petugas BPBD, sukarelawan, TNI dan Polri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif