News
Selasa, 25 Maret 2014 - 02:43 WIB

SKANDAL PENYADAPAN : NSA Ternyata Telah Lama Susupi Huawei

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pabrikan teknologi informasi Huawei (Dailymail.com)

Solopos.com, BEIJING — Skandal penyadapan yang dilakukan badan intelijen Amerika Serikat (AS), NSA, terkuak lebih lebar. Kali ini terkait dengan penyusupan yang dilakukan NSA di perusahaan telekomunikasi dan Internet di China, Huawei.

Seperti pelbagai skandal penyadapan yang terpublikasikan sebelumnya, laporan tentang penyusupan NSA di Huawei itu ditulis berdasarkan dokumen yang dibocorkan oleh bekas kontraktor NSA, Edward Snowden. Sebelumnya, Snowden yang kini berlindung dalam suaka Rusia juga mengungkap penyadapan yang dilakukan Australia dan AS terhadap para pemimpin negara sahabat kedua negara itu.

Advertisement

Mashable, Senin (24/3/2014), yang mengutip surat kabar Jerman Der Spiegel melaporkan NSA berhasil mengakses arsip email Huawei, komunikasi antara pejabat-pejabat tinggi perusahaan itu, sejumlah dokumen intern, bahkan kode-kode rahasia sejumlah barang buatan Huawei. “Kami berhasil mengumpulkan demikian banyak data dan kami belum tahu bagaimana memanfaatkannya,” kata sebuah dokumen intern NSA yang dipaparkan Snowden.

Parahnya, aktivitas terlarang NSA tersebut ternyata telah dilakukan sejak tahun 2009 lalu. Alasan NSA mengincar Huawei adalah karena pabrikan peranti teknologi informasi China itu menjadi produsen telekomunikasi ketiga terbesar yang menghubungkan sebagian populasi global di Bumi. Huawei adalah saingan besar perusahaan Cisco System yang berkantor di AS.

Menanggapi pembocoran fakta itu, tapi para pejabat AS mengatakan tidak melakukan kegiatan mata-mata industri untuk membantu perusahaan ASitu, sebagaimana dituduhkan Snowden. Nyatanya, pemerintah AS selama ini melarang Huawei ikut dalam pelbagai proyek Internet jalur lebar karena khawatir akan kegiatan dinas mata-mata China.

Advertisement

Huawei yang berkantor di Shenzhen adalah salah satu pemasok peralatan jaringan besar di dunia dan penjual telepon pintar ketiga terbesar dunia. Spekulasi yang beredar juga menyebut inilah salah satu faktor yang menyulitkan investasi Huawei di AS. Laporan yang dibocorkan Snowden juga menyebut Huawei memiliki peralatan yang berpotensi memberikan risiko pada keamanan nasional AS.

“Ironisnya adalah bahwa apa yang mereka [NSA] lakukan kepada kita [Huawei] justru dialihkan menjadi tuduhan kepada China yang melakukan [aksi mata-mata] terhadap kita,” kata pihak Huawei.

Juru bicara NSA, Vanee Vines, dalam sebuah pernyataan menanggapi pembocoran fakta itu dengan menyatakan aktivitas badan inteligen AS itu hanya terfokus untuk melawan target intelijen asing dalam menanggapi kebutuhan intelijen. “AS tidak mencuri informasi dagang rahasia perusahaan asing atas nama perusahaan-perusahaan AS untuk meningkatkan daya saing internasional atau keuntungan mereka,” kilah Vines.

Advertisement

Mengacu kepada dokumen yang bocor, Vines juga menegaskan bahwa publikasi selektif dan terus-menerus mengenai teknik khusus dan tool-tool yang digunakan NSA untuk mengejar target intelijen asing secara sah, merugikan keamanan dan sekutu AS.

Di sisi lain Vice President Huawei untuk urusan eksternal, William Plummer, mengatakan, “Kami telah mengalami kesulitan selama bertahun-tahun untuk membuktikan sesuatu yang negatif tentang perusahaan ini, yang terus terang, jika yang dikatakan memang benar, mereka kini telah tahu bahwa Huawei tidak bersalah dan mandiri”.

Sejak dibeberkan Edward Snowden, banyak perusahaan telekomunikasi, bahkan jejaring Internet merugi. Pasalnya NSA tidak hanya menyusup pada satu dua jaringan melainkan di hampir nama-nama besar dunia. Facebook menjadi salah satu yang meradang. Pemiliknya, Mark Zuckerberg sampai harus menelepon Presiden Barack Obama gara-gara hal itu.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif