Solopos.com, MADRID – Laga klasik antara Real Madrid melawan Barcelona, Senin (24/3/2014) pukul 03.00 WIB, diprediksi bakal berlangsung sengit. Pertandingan El Clasico di jornada ke-29 yang berlangsung di Santiago Bernabeu ini bisa dijadikan indikasi penentuan siapa di antara El Real dan El Barca yang akan menjadi juara La Liga Spanyol musim ini.
Real Madrid saat ini mengumpulkan 70 poin, membuat mereka unggul empat angka dari Barcelona. Namun, andai Barca sukses mengalahkan mereka di Bernabeu, perbedaan itu akan menyempit menjadi satu poin saja.
Dengan Madrid yang masih harus bertemu Real Sociedad di laga away, tentu tidak ada alasan bagi tim Carlo Ancelotti kalah di laga ini. Siapa pun yang tumbang, sejumlah pengamat berbagai media setara dengan kehilangan gelar Liga BBVA (Bangco Bilbao Vizcaya Argentaria, nama bank di Spanyol yang menjadi sponsor liga).
Bicara rekor sepanjang 2014, jelas Real Madrid lebih baik dari sang rival. Mereka tidak terkalahkan dalam 19 pertandingan; cuma Athletic Bilbao dan Atletico Madrid yang bisa menahan trio BBC (Bale, Banzema, Cristiano) milik Los Blancos. Sebaliknya, Barca justru sudah tumbang tiga kali, melawan Valencia, Real Sociedad, dan Valladolid.
Bicara rekor sepanjang 2014, jelas Real Madrid lebih baik dari sang rival. Mereka tidak terkalahkan dalam 19 pertandingan; cuma Athletic Bilbao dan Atletico Madrid yang bisa menahan trio BBC (Bale, Banzema, Cristiano) milik Los Blancos. Sebaliknya, Barca justru sudah tumbang tiga kali, melawan Valencia, Real Sociedad, dan Valladolid.
Namun, dua hasil seri itulah yang menunjukkan kelemahan Madrid. Ketika bertempur menghadapi tim dengan determinasi tinggi dan kualitas pemain yang prima, mereka ternyata kehilangan kekuatan. Kasus kala Los Merengues dipermalukan Barcelona 2-1 di Camp Nou pada putaran pertama bisa menjadi gambaran.
Menjelang El Clasico, Real Madrid kehilangan si anak ajaib Jese Rodriguez. Kabar baiknya, Karim Benzema bisa dimainkan. Sebaliknya, Tata Martino akan sedikit kebingungan memilih siapa di antara Pedro dan Neymar yang menjadi starter. Atau mungkin, Barca justru hanya memainkan dua penyerang; dengan memasukkan Cesc Fabregas dan Andres Iniesta sekaligus.
Trio Cristiano Ronaldo-Karim Benzema-Gareth Bale jadi momok lawan-lawan Real Madrid karena produktivitas yang sangat tinggi. Di pihak lain, Barcelona juga punya kombinasi serupa pada Lionel Messi, Pedro Rodriguez dan Alexis Sanchez.
Sukses Madrid memuncaki klasemen La Liga, lolos ke final Copa del Rey dan kini masuk delapan besar Liga Champions tak bisa dilepaskan dari kegemilangan trio Bale-Benzema dan Ronaldo. Untuk La Liga Primera saja ketiganya punya koleksi 50 gol, atau 64,5% dari total gol Madrid di kompetisi tersebut yang sejauh ini berjumlah 77.
Yang membedakan kedua trio tersebut adalah soal kesempatan berada di lapangan. Jika Carlo Ancelotti menjadikan Bale-Benzema-Ronaldo sebagai tumpuan permainan, Gerardo Martino malah terbilang jarang memasang Messi-Pedro-Alexis bersamaan.
Faktanya, sepanjang musim ini baru tujuh kali trio Barca itu main bersama di satu pertandingan – dan cuma menelan satu kekalahan yakni saat dipermalukan Valencia di Camp Mou. Demikian dikutip dari Marca.
07/10/2012 Barcelona vs Real Madrid 2-2
30/01/2013 Real Madrid vs Barcelona 1-1
27/02/2013 Barcelona vs Real Madrid 1-3
02/03/2013 Real Madrid vs Barcelona 2-1
26/10/2013 Barcelona vs Real Madrid 2-1
Real Madrid (4-3-3): 25-Diego López; 15-Carvajal, 3-Pepe, 4-Sergio Ramos, 12-Marcelo; 19-Modric, 14-Xabi Alonso, 22-Di María; 11-Bale, 9-Benzema, 7-Cristiano Ronaldo
Barcelona (4-3-3): 1-Víctor Valdés; 22-Daniel Alves, 3-Piqué, 14-Mascherano, 18-Alba; 6-Xavi, 16-Busquets, 8-Iniesta; 7-Pedro, 10-Messi, 11-Neymar