Soloraya
Jumat, 21 Maret 2014 - 15:34 WIB

JEMBATAN MIRI KISMANTORO : Jembatan Darurat Selesai Dibangun, Arus Lalin Antarprovinsi Lancar

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemacetan (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, WONOGIRI–Arus lalu lintas antarprovinsi melalui Kecamatan Kismantoro ke arah Pacitan, Jawa Timur kembali normal setelah jembatan darurat di Desa Miri, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri selesai dikerjakan. Kendaraan yang melintasi jembatan dibatasi maksimal delapan ton.

Jembatan itu sudah difungsikan untuk umum sejak awal Maret namun kendaraan roda empat bergantian melintas dan tidak bisa bersimpangan. Staf Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Surakarta di Wonogiri, Sudiyono, Jumat (21/3/2014) menyatakan, arus lalu lintas ke Pacitan, Jawa Timur sudah kembali normal.

Advertisement

“Pengendara sepeda motor bisa bersimpangan jalan namun kendaraan roda empat meski bergiliran melintas jembatan darurat darurat tersebut. Jembatan itu sudah digunakan awal Maret. Pengguna jalan sudah bisa melintas ke arah Pakis Baru, Pacitan atau sebaliknya ke Kismantoro, Wonogiri,” ujarnya.

Menyinggung soal kapan jembatan lama diperbaiki, Sudiyono belum bisa memastikan. “Bina Marga Wilayah Surakarta sudah melaporkan. Kewenangan pengerjaan berada di Bina Marga Provinsi. Termasuk berapa anggaran yang dibutuhkan dalam membangun kembali jembatan yang ambles. Kendaraan yang melintasi dibatasi bertonase maksimal delapan ton.”

Anggota DPRD Wonogiri asal Kecamatan Kismantoro, Dangi Kismantoro saat ditemui Espos, di Gedung Dewan berharap, Pemkab Wonogiri segera mengalokasikan anggaran perbaikan jalan kampung yang rusak akibat dijadikan jalur alternatif. Politisi PPP itu mengakui, semua kendaraan sudah bisa melintas kembali di jalur utama Kismantoro, Wonogiri, Jateng-Pacitan, Jatim. “Bagi kendaraan roda dua bisa bersimpangan namun kendaraan roda empat meski antre.”

Advertisement

Dangi menyatakan, jalur alternatif yang rusak parah, di antaranya jalan kampung di Dusun Bandung, Gedong dan Klithik, semuanya di Desa Miri, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri. “Di pembahasan mendahului APBD Wonogiri atau pembahasan APBD Perubahan nanti, anggaran perbaikan jalan alternatif mestinya muncul dan dibahas bersama.”

Sebelumnya, otoritas Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri dan Komisi C DPRD Wonogiri mengusulkan anggaran perbaikan jalan kampung tersebut pada kegiatan mendahului perubahan. “Semua anggaran di APBD 2014 sudah terdata lokasi-lokasinya. Namun kami akan mengupayakan perbaikan jalan kampung di Kismantoro pada sidang pembahasan pengerjaan kegiatan mendahului perubahan,” ujar Sri Kuncoro.

Sri Kuncoro berharap, kerusakan jalan kampung yang dijadikan jalur alternatif pascaamblesnya Jembatan Miri, Kecamatan Kismantoro bisa ditangani. Hal sama disampaikan Ketua Komisi C DPRD Wonogiri, Setyo Sukarno. Politisi asal Baturetno ini menegaskan, perbaikan jalan kampung akibat dijadikan jalur alternatif belum masuk penetapan di APBD 2014. Dia akan mengusulkan anggaran perbaikan jalan pada sidang mendahului perubahan. “Mungkin nanti akan kita lakukan untuk mendahului perubahan.”

Advertisement

Diberitakan sebelumnya, kondisi jalan kampung yang dijadikan jalur alternatif pascaambrolnya fondasi Jembatan Miri, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri rusak. Kerusakan jalan utamanya terjadi Dusun Tumpuk, Desa Miri dan jalam kampung di Desa Ngroto, keduanya di Kecamatan Kismantoro.

Camat Kismantoro, Heru Istianto menyatakan, kerusakan jalan kampung sudah dilaporkan pihak kecamatan ke Bupati Wonogiri namun hingga kini belum ada penanganan. “Saat ini, pengguna jalan masih melintasi jalur alternatif di jalan-jalan kampung. Akibatnya rabat jalan kampung rusak parah. Kami sudah melaporkan kerusakan jalan kampung ke Bupati. Mudah-mudahan pascajembatan darurat difungsikan, kerusakan jalan kampung diperbaiki.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif