Solopos.com, BOYOLALI–Perangkat itu terlihat sangat sederhana. Hanya terbuat dari lembaran kardus bekas yang dilapisi alumunium foil, kemudian dipasangi kabel-kabel.
“Ini bisa dimanfaatkan untuk memperkuat sinyal modem,” ungkap Ahmad Dzubayyah, salah satu siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) 2 SMK Negeri (SMKN) 1 Boyolali saat ditemui wartawan di sela-sela Gebyar Kewirausahaan yang diselenggarakan di sekolah setempat, Jumat (21/3/2014).
Ahmad dan beberapa temannya pun menunjukkan cara memperkuat sinyal modem dengan perangkat tersebut. Tidaklah sulit. Setelah disambungkan dengan laptop menggunakan kabel, modem hanya diletakkan pada perangkat itu.
“Bisa digunakan kalau pas kita mau browsing di daerah-daerah terpencil yang sinyal internetnya lemah,” terangnya.
Ya, penguat sinyal modem tersebut merupakan salah satu hasil karya tangan-tangan terampil siswa-siswa SMKN 1 Boyolali yang dipamerkan dalam kegiatan tersebut.
Beragam souvenir unik, aneka inovasi makanan, serta produk unggulan lainnya juga ikut ditampilkan dalam ekspo yang merupakan serangkaian acara dalam rangka memperingati HUT ke-46 SMKN 1 Boyolali tersebut.
Terdapat 22 stan yang menawarkan berbagai produk hasil kreasi dan inovasi para siswa sekolah itu. Lima jurusan yang ada, yakni Multimedia, Teknik Komputer dan Jaringan, Akuntansi, Pemasaran, Administrasi dan Perkantoran, masing-masing menampilkan beraneka produk unggulan mereka.
Di salah satu stan makanan misalnya, tersedia aneka makanan yang menggunakan bahan baku pepaya, seperti nugget pepaya dan kripik pepaya. Produk-produk itu sengaja dijual kepada guru-guru dan karyawan sekolah. Hanya dalam waktu sekitar satu jam, aneka makanan itu pun langsung ludes terjual. Sementara berbagai produk kerajinan tangan yang dibuat oleh para siswa, rata-rata memanfaatkan limbah dengan bahan baku yang sederhana.
“Produk yang dibuat tidak harus sama, para siswa bisa menciptakan produk yang kreatif dan inovatif di sini,” ujar Kepala SMKN 1 Boyolali, Kasiswo, Jumat.
Dia mengungkapkan pihaknya sengaja memberikan voucher belanja khusus kepada guru-guru sekolah untuk membeli aneka produk yang dijual para siswa di masing-masing stan.
“Supaya anak-anak lebih bersemangat,” imbuhnya.
Dijelaskan dia, Gebyar Kewirausahaan yang digelar hingga Sabtu (22/3) tersebut bertujuan menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam diri siswa.
“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mencetak dan menanamkan siswa-siswa untuk selalu menjadi manusia kreatif dan inovatif, menjadi wirausaha yang andal, dan bukan hanya slogan semata,” katanya.