Soloraya
Kamis, 20 Maret 2014 - 02:43 WIB

INFO BELANJA : Kacamata Minus Tak Lagi Identik Kutu Buku

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pegawai toko kacamata sedang menata frame kacamata di Optik Pranoto, kios kompleks Alun-Alun Utara Solo, Selasa (18/3/2014). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Dahulu sebagian orang mengidentikkan kacamata minus dengan aksesori orang yang gemar membaca alias kutu buku. Bentuk frame yang cenderung tidak pas dengan bentuk wajah makin mengesankan kacamata sekadar alat bantu penglihatan.

Seiring perkembangan zaman, kacamata minus tak lagi identik dengan kutu buku. Inovasi pada teknologi lensa dan masuknya sentuhan mode para frame atau bingkai menjadikan kacamata minus tak lekang tergerus lensa kontak (contact lens).

Advertisement

Kepala Cabang Optic Lily Kasoem di Solo Paragon Lifestyle Mall, Widigdo, mengatakan pengguna kacamata minus kini tak memilih mode konvensional. Dia menuturkan jenis lensa clear atau bening, warna dan transition menjadi pilihan.

Rata-rata anak muda memilih lensa clear dan warna untuk menunjang aktivitas. Pertimbangan mereka adalah fungsi dan fashion. Sedangkan lensa transition cocok untuk pekerja di lapangan karena memiliki pelindung sinar ultraviolet.

“Kacamata minus menjadi penunjang fashion. Kami juga melihat tren saat akan memasarkan produk. Masing-masing produk memiliki pasar,” kata dia saat ditemui Solopos.com, Selasa (18/3/2014).

Advertisement

Namun tren bingkai kacamata dan inovasi lensa kacamata tidak akan mempercantik pengguna apabila tidak memperhatikan bentuk muka. Dia mengaku selalu mengarahkan calon pembeli saat memilih bingkai kacamata.

“Raut muka segi tiga menggunakan kacamata oval. Raut muka oval cenderung fleksibel. Tren bingkai kacamata full frame digandrungi anak muda. Tren bingkai kembali seperti kali pertama. Dahulu full frame, tanpa frame, half frame, lantas full frame,” ujar dia.

Terpisah Sales Marketing Optik Pranoto di Blok B, Pasar Tunggulsari, Pasar Kliwon, Solo, Agus Supriyono, menjelaskan kacamata kini menjadi pendukung penampilan. Sehingga wajar apabila sejumlah merek mengeluarkan desain bingkai kacamata aneka warna, motif, bentuk dan bahan. Demikian hal inovasi lensa kacamata untuk menghadapi setiap kondisi di lapangan.

Advertisement

Dia menjelaskan lensa kacamata bukan hanya menggunakan kaca tetapi ada yang menggunakan mika. Calon pembeli cenderung memilih lensa dari mika karena tidak mudah pecah. Demikian hal bingkai kacamata. “Ada plastik, stainless steel, dan titanium. Plastik paling banyak diminati karena lebih ringan dan nyaman. Namun semua kembali kepada bujet,” ungkap dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif