News
Kamis, 20 Maret 2014 - 02:16 WIB

GUNUNG KELUD MELETUS : 2.000 Rumah Korban Erupsi Kelud Belum Diperbaiki

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sukarelawan dari Karang Taruna Wonosalam, Jombang memasang terpal untuk atap sementara bangunan warga yang hancur akibat metrial vulkanik erupsi Gunung Kelud di Desa Laharpang, Kecamatan Puncu, Kediri, Jawa Timur, Selasa (11/3/2014) lalu. Warga di kawasan tersebut masih belum menerima bantuan bahan bangunan serta perbaikan rumah mereka seperti yang dijanjikan Gubernur Jawa Timur Soekarwo beberapa waktu lalu. (JIBI/Solopos/Antara/Rudi Mulya)

Solopos.com, MALANG — Sebanyak 2.000 unit rumah di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang rusak akibat erupsi Gunung Kelud masih belum diperbaiki.

Camat Ngantang Mulyono H.S. mengakui kerusakan ke-2.000 unit rumah warga tersebut tidak begitu parah, namun tetap perlu diperbaiki sehingga kembali layak huni. “Sedangkan 1.500 unit rumah yang rusak sudah diperbaiki dengan bantuan Pemprov Jatim sehingga menjadi layak huni,” kata Mulyono di sela-sela penyerahan bantuan bahan material bangunan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) di Malang, Rabu (19/3/2014).

Advertisement

Sedangkan 2.000 unit rumah lainnya belum diperbaiki. Kendati dia akui, kerusakannya tidak parah, namun tetap saja rumah-rumah tersebut perlu diperbaiki dengan bantuan masyarakat maupun perusahaan. “Karena itulah, kami bergembira dengan adanya bantuan dari Apersi berupa bahan-bahan material bangun untuk memperbaiki rumah warga yang rusak karena erupsi Gunung Kelud,” ujarnya.

Wakil Ketua Umum Bidang Rumah Sejahtera Tapak DPP Apersi hasil Munas Jakarta Widodo Zumiarto mengatakan bantuan tresebut merupakan bentuk solidaritas pengembang yang tergabung dalam asosiasi tersebut atas penderitaan korban erupsi Kelud. “Jadi dalam kondisi susah, mereka perlu didukung, jangan hanya saat senang saja diajak berkawan,” ujarnya.

Sedangkan Ketua Koordinator Wilayah Apersi Malang DPD Jatim Makhrus Sholeh mengatakan bantuan tersebut berasal dari DPP, DPD Jatim, dan DPD DKI Jakarta dengan total Rp85 juta. Menurut dia, bantuan tersebut selain diperuntukkan perbaikan rumah, juga untuk pembangunan tempat ibadah.

Advertisement

Menurut Mulyono, bantuan tersebut memang mengkover seluruh kebutuhan dari perbaikan 2.000 unit rumah yang masih rusak akibat erupsi Kelud. Namun dengan bantuan tersebut, setidaknya dapat memperbaiki sebagian dari yang rusak. “Karena itulah sisanya kami harapkan ada bantuan dari perusahaan maupun institutsi yang lain,” ujarnya.

Wakil Ketua DPP Apersi Hendro Rosanto mengakui  sebagai bantuan tentu tidak dapat mencakup seluruh kebutuhan perbaikan rumah korban Kelud. Namun  dengan bantuan tersebut setidaknya dapat sebagian meringankan warga di sana karena mereka menjadi lebih layak dihuni.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif