Soloraya
Rabu, 19 Maret 2014 - 22:41 WIB

TANAH LONGSOR BOYOLALI : Longsor Tersebar di Musuk, Selo, dan Cepogo

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan warga Songgobumi, Desa Mriyan, Musuk, bergotong-royong membersihkan jalur Montong-Songgobumi dari material tanah longsor, Rabu (19/3/2014). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Bencana tanah longsor menimpa tiga lokasi di Kecamatan Musuk, Selo, dan Cepogo, Boyolali. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu namun aktivitas warga menjadi terganggu.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (19/3/2014) menyebutkan longsor tebing setinggi tujuh puluh meter telah memutus jalur antardusun di Dusun Songgobumi, Desa Mriyan, Kecamatan Musuk.  Longsor juga terjadi di Desa Selo RT 001/RW 001 Kecamatan Selo dan merusak satu unit rumah milik Surti, 36. Sementara longsor di Dukuh Sangkal, Desa Sukabumi menyebabkan talut jalan poros desa sepanjang 1 meter dan tinggi enam meter ambrol.

Advertisement

Kepala Desa Mriyan, Suwandi, menyampaikan longsor di desanya terjadi akibat hujan deras yang terjadi Selasa (18/3/2014) pukul 15.00 WIB hingga 18.00 WIB. Menurutnya longsor tidak hanya terjadi di satu lokasi tetapi delapan titik mulai dari Dukuh Montong sampai ke desa. Jalur tersebut merupakan jalur naik ke Gunung Merapi. Warga desa bergotong-royong membersihkan jalan dari material longsoran Rabu pagi.

Sementara itu di Desa Selo, longsor juga dipicu hujan lebat disertai kabut selama dua jam pada Selasa sore yang mengguyur kawasan lereng Merbabu. Tanah longsor setinggi 6 meter, dengan panjang 5 meter dan tebal 4 meter menimpa rumah Surti berikut kandang. Akibat longsor itu, dinding rumah Surti hancur. Kemudian, puing reruntuhan dinding itu mengenai dua ekor sapi dalam kandang. Akibatnya, sapi tidak dapat berdiri.

Warga setempat, Jupri Supriyono, menyebutkan selain merusak rumah, longsor di Selo juga merusak jaringan air bersih untuk lima desa yanga ada di Kecamatan Selo. “Jaringan air yang bersumber dari tuk Babon tertutup tanah longsor,” kata Jupri.

Advertisement

Akibatnya, Desa Samiran, Desa Genting, Selo, Lencoh dan Suroteleng sempat mengalami kesulitan air bersih. Warga Desa Samiran, Sukamto, menyebutkan Rabu pagi warga bergotong-royong memperbaiki saluran air yang bersumber dari tuk Babon itu.

Kapolsek Selo, AKP Suparma, mengakui adanya longsor yang terjadi di beberapa titik di kawasan Selo. Tanah longsor juga terjadi di sepuluh lokasi di jalur pendakian Merbabu. Jalur tersebut juga merupakan akses ekonomi warga dan Rabu kemarin warga terus bekerja bergotong-royong mengusahakan agar jalur jalan bisa kembali dibuka.

Terpisah longsor di Dukuh Sangkal, Desa Sukabumi membuat talut jalan penghubung Desa Sukabumi, Cepogo dan Desa Suroteleng, Selo, ambrol. “Tidak sampai memutus jalan. Karena hanya talut yang ambrol. Talut jalan poros desa itu dulu dibangun dengan sumber biaya PNPM 2010,” kata Camat Cepogo, Agus Tandyo.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif