News
Rabu, 19 Maret 2014 - 00:45 WIB

PROFESOR TIDURI 85 MAHASISWI : Rektorat Janji Pecat 3 Orang Jika Pelecehan Seksual Terbukti

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasigratifikasi seksual (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO – Kasus gratifikasi seksual di Fakultas Seni Ibrani Universitas Ain Shams Mesir berlanjut. Menyusul terungkapnya  barter kunci jawaban ujian dengan hubungan seksual yang diberikan puluhan mahasiswi kepada profesor mereka, pihak pengelola perguruan tinggi itu berjanji pemerintah akan memecat tiga dosen setempat.

Seperti diberitakan Solopos.com, polisi Mesir mengungkap adanya profesor perguruan tinggi itu beserta asisten dosen yang telah meniduri setidaknya 85 mahasiswi dengan iming-iming membantu para mahasiswi itu menyelesaikan ujian pada studi yang mereka ampu. Dilansir Emirates247, Senin (17/3/2014), polisi telah mengamankan barang bukti berupa sebuah rekaman video profesor itu tengah melakukan hubungan badan dengan mahasiswinya yang telah berstatus istri orang.

Advertisement

Rekaman tersebut diambil di apartemen sang profesor yang terletak di Ibu kota Mesir, Kairo. Sebelumnya, menurut surat kabar setempat, polisi telah memasang kamera rahasia di apartemen profesor itu guna mencari bukti yang akurat atas laporan mahasiswi-mahasiswi yang mengetahui adanya barter hubungan seksual antara dosen dan rekan-rekan mereka yang mendapatkan kunci jawaban soal ujian

Dosen yang tercatat mengajar pada Universitas Ain Shams ini membantah laporan yang menyudutkan dirinya. Namun fakta berkata lain, sebagian besar mahasiswi yang telah menjadi korbannya mengaku mereka telah diberikan jawaban ujian sebagai imbalan hubungan seksual yang mereka lakukan.

Menanggapi hal itu, Mohamed al-Toukhy, pembantu rektor Universitas Ain Shams yang dikutip Egyptindependent.com, menyatakan pemerintah akan memecat tiga dosen dari Fakultas Seni Ibrani jika mereka terbukti bersalah melecehkan mahasiswi.

Advertisement

Gamil Abdel Baqy, dekan Fakultas Hukum, yang bertanggung jawab untuk menyelidiki insiden itu mengatakan ia akan mengumumkan hasil investigasinya pada akhir pekan ini. Sementara itu, senat universitas yang terdiri atas para profesor di universitas itu meminta media massa untuk tidak mengulas rumor tersebut sampai penyelidikan selesai.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif