News
Rabu, 19 Maret 2014 - 23:13 WIB

PENYADAPAN AUSTRALIA : JIDD 2014 Tak Mampu Rekatkan Indonesia-Australia

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Australia-Indonesia (Istimewa/Wikispace.net)

Solopos.com, JAKARTA — Kedatangan Menteri Pertahanan Australia David Johnston dalam Jakarta International Defence Dialogue (JIDD) 2014 tak mempengaruhi keputusan penangguhan kerja sama militer antara Indonesia dan Australia. Hubungan Indonesia-Australia renggang seiring terungkapnya skandal penyadapan oleh aparat intelijen Negeri Kanguru itu beberapa waktu lalu.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Rabu (19/3/2014), mengelak saat ditanya wartawan perihal kemungkinan dilanjutkannya kerjasama militer antara Indonesia dan Australia yang kini masih ditangguhkan meskipun Menteri Pertahanan Australia memenuhi undangan Indonesia untuk menghadiri JIDD. Dia juga mengatakan, adanya penangguhan kerja sama joint patrol, joint exercise, dan pertukaran informasi sejak isu penyadapan mencuat, tidak mempengaruhi hubungan diplomatik antara kedua negara.

Advertisement

“Kita paham ada masalah, hal-hal seperti itu akan terjadi setiap saat. Dengan Australia juga begitu, masalah itu tidak berarti menjadikan hubungan kedua negara jadi tidak ada sama sekali, terbukti dia (menteri pertahanan Australia) datang,” jelas Purnomo.

Bahkan dalam sesi dialog pertama dalam acara JIDD, dibahas topik mengenai gagasan indopasific. Ide tersebut, kata Purnomo, dibahas kali pertama saat dirinya melakukan pertemuan bilateral meeting dengan menteri pertahanan Australia yang saat itu masih dijabat oleh Stephen Smith. “Indonesia didukung Australia menjadi centre dari adanya dua lautan dan adanya dua benua. Konsep ini kita harapkan bisa dikembangkan. Ide itu awal waktu pembicaraan saya dengan Menteri Stephen Smith,” tambahnya.

Atas dasar konsep yang dibicarakan oleh kedua menteri pertahanan itu, Purnomo mengatakan saat ini belum ada rencana untuk memperbaiki kerja sama bilateral dalam bidang militer dengan Australia yang hingga kini masih ditangguhkan. Meskipun begitu, dia mengatakan Indonesia membuka kesempatan untuk kerjasama pertahanan secara multilateral bersama Australia dan negara-negara lain. Sebab, ada target makro yang diharapkan dari pengembangan konsep Indopasific tersebut.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif