SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergelaran wayang kulit Wayang Kampung Sebelah (Burhan Aris/JIBI/Solopos)
Solopos.com, SOLO — Masa kampanye yang dimanfaatkan partai politik sebagai momentum mendulang massa, dilihat sebagai saat kritis penentuan masa depan bangsa. Oleh Dalang Wayang Kampung Sebelah (WKS) Ki Jlitheng Suparman, masa kampanye ini, dianggap menjadi saat yang paling tepat menebar pesan bagi para pemilih, calon anggota legislatif, dan pimpinan daerah/negara yang akan dipilih.
Dalang yang berdomisili di Sukoharjo ini telah mempersiapkan lakon khusus sebagai medium refleksi bagi penonton yang menyaksikan pertunjukan wayangnya. Lakon bertajuk Mawas Diri Menakar Berani yang sarat dengan kritik sosial itu akan ditampilkan dalam perayaan ulang tahun lembaga swadaya masyarakat (LSM) Kontras yang digelar di Gedung Olahraga Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Pabelan, Sukoharjo, Rabu (19/3/2014) malam.
Dalang yang vokal menyuarakan kritikan terhadap kebijakan pemerintah ini ingin mengajak semua elemen bangsa untuk mawas diri menjelang pemilu yang digelar April dan Juli mendatang. “Saya ingin mengajak semuanya untuk melihat kekurangan sendiri biar segera ditutup dan mendayagunakan kelebihan yang dimiliki,” ujar Jlitheng saat dihubungi Solopos.com, Minggu (16/3/2014).
Jlitheng menilai kondisi bangsa saat ini berada dalam masa kritis. Menurutnya, banyak pihak yang menjalankan demokrasi dalam koridor transaksional sehingga kebijakan berjalan di luar ketentuan Pancasila. “Ini harus dikoreksi. Semua pihak harus mawas diri. Saya akan menyelipkan pesan di awal pementasan nanti,” jelas dalang yang punya acara reguler di televisi swasta ini.
Lakon Mawas Diri Menakar Berani rencananya tidak hanya dipentaskan di GOR UMS. Komunitas Wayang Kampung Sebelah akan menampilkan rangkaian cerita ini di pusat perbelanjaan The Park Solo Baru, Jumat (21/3/2014) mendatang.