News
Selasa, 18 Maret 2014 - 22:50 WIB

PESAWAT MALAYSIA AIRLINES HILANG : Keluarga Penumpang Ancam Mogok Makan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang perempuan membaca dinding berisi coretan harapan atas MH370 Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Sepang, Kuala Lumpur, Selasa (18/3/2014). (JIBI/Solopos/Reuters/Samsul Said)

Solopos.com, BEIJING — Tak kunjung jelasnya keberadaan pesawat Malaysia Air Service (MAS) dengan kode penerbangan MH370 membuat sejumlah keluarga penumpang asal China mengancam mogok makan. Mereka menuntut jawaban yang jelas atas hilangnya MAS MH370 langsung dari pemerintah Malaysia.

“Sekarang kami tidak mendapat berita apapun, dan semua orang khawatir. Keluarga korban mengatakan mereka akan mendatangi kedutaan (Malaysia) untuk mencari duta besarnya,” ujar salah satu keluarga penumpang, Wen Wancheng, Selasa (18/3/2014).

Advertisement

Anak laki-laki Wen merupakan salah seorang penumpang MAS MH370 yang hilang sejak 8 Maret lalu. Dari total 227 penumpang dan 12 awak yang ada di dalamnya, sebanyak 153 penumpang merupakan warga negara China.

“Duta Besar Malaysia seharusnya hadir di sini. Tapi dia tidak ada. Keluarga penumpang merasa sangat tidak puas. Jadi Anda bisa mendengar mereka menyerukan ‘mogok makan’,” imbuh Wen merujuk pada pertemuan rutin antara keluarga penumpang dengan pihak maskapai MAS di sebuah hotel di Beijing.

Sementara di luar ruang pertemuan, seorang wanita yang juga keluarga penumpang tampak membawa sebuah poster bertuliskan “Hargai kehidupan. Kembalikan keluarga kami”. Wanita ini menuturkan kepada wartawan di lokasi bahwa keluarga penumpang akan melakukan mogok makan.

Advertisement

“Karena mereka tidak memberitahu kami kebenaran tentang kondisi orang-orang ini, makanya kami melakukan protes,” ucap wanita yang enggan disebut namanya ini.

“Seluruh keluarga penumpang mengalami masalah emosi,” kata dia.

Selama ini, publik maupun otoritas China selalu bersikap kritis terhadap otoritas Malaysia dan juga pihak MAS. Mereka mengecam lambannya kinerja otoritas Malaysia dan pihak MAS dalam menangani insiden ini. (JIBI/Solopos/Antara/Detik)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif