Bisnis
Kamis, 16 Mei 2024 - 13:13 WIB

Menteri Trenggono Optimistis Lobster Indonesia bakal Kuasai Pasar Global

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA–Indonesia diharapkan menjadi juara dalam budi daya lobster di pasar global dalam kurun waktu 10 hingga 30 tahun mendatang. Dalam kurun waktu itu diharapkan Indonesia mampu melakukan riset seperti halnya yang dilakukan Norwegia dalam mendongkrak komoditas unggulan berupa salmon.

“Kita ingin jadi champion budi daya lobster, kita harus bisa jadi champion di budi daya lima komoditas utama atau lima komoditas strategis dalam 10,15, 20, atau 30 tahun mendatang,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Advertisement

Dia menjelaskan kalau Norwegia dalam waktu 50 tahun bisa riset salmon yang menghasilkan validasi puluhan miliar, pihaknya menargetkan dalam waktu 15 hingga 20 tahun mendatang Indonesia bisa menguasai lima komoditas strategis tersebut menjadi champion.

“Artinya digawangi kementerian perikanan kita harus jagoan dan produsen yang sangat kuat,” ujarnya seperti dilansir Antara. Adapun lima komoditas yang dimaksud Trenggono meliputi udang, lobster, kepiting, nila atau tilapia serta rumput laut.

Untuk mendukung cita-cita itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan salah satunya telah menyiapkan aturan berupa Peraturan Menteri KP Nomor 7 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Lobster, Kepiting dan Rajungan yang diluncurkan pada Maret lalu.

Advertisement

Menurut Trenggono, untuk memperkuat tata kelola lobster sehingga Indonesia masuk dalam rantai pasok global, pihaknya telah membuka pasar pemanfaatan benih bening lobster secara legal lewat kerja sama budi daya antar pemerintah negara (government to government atau g to g) dengan Vietnam.

Roadmap-nya adalah pasarnya saya buka tapi tidak bebas bukanya, pasarnya hanya Vietnam, dia nggak bisa kita tahan karena ilegal pasti jalan terus maka saya g to g melalui implementasi kita buka secara resmi tolong investor pembudi daya mereka mesti investasi di Indonesia,” ungkapnya

Kerja sama tersebut juga diharapkan mampu membendung penyelundupan benih bening lobster (BBL) dari Indonesia ke Vietnam yang disebut Trenggono sebelumnya, memiliki kebutuhan sebesar 400 juta-500 juta ekor BBL per tahun dengan kisaran harga US$2 per ekor BBL.

Advertisement

“Saya tidak yakin persis potensinya berapa, tapi waktu saya bicara sama menteri pertanian dan perikanan Vietnam, saya ndlosor istilahnya, ngeliat sendiri, itu dengar, kira-kira sekitar 400 juta-500 juta bibit harganya sekitar 2 dolar AS,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif