News
Senin, 17 Maret 2014 - 20:50 WIB

PEMILU 2014 : Pendangdut Panen Order Selama Masa Kampanye

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi O.M. Sagita menghibur penonton. Para pedangdut kebanjiran order selama masa kampanye Pemilu 2014. (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Masa kampanye terbuka yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi dimulai Minggu (16/3/2014). Partai politik-partai politik (parpol) ramai-ramai menggelar aksi meraih simpati massa. Dalam kegiatan yang dihadiri petinggi partai, calon anggota legislatif, dan simpatisan ini, biasanya turut menghadirkan artis lokal dan nasional sebagai magnet hiburan.

Penetapan masa kampanye yang digelar hingga 5 April mendatang rupanya menjadi berkah tersendiri bagi para pelaku hiburan di Tanah Air. Keseharian mereka sebagai magnet panggung, dijadikan senjata untuk menggaet simpati rakyat.

Advertisement

Penyanyi dangdut fenomenal Inul Daratista menjadi salah satu artis yang cukup laris manis di musim kampanye pemilu tahun ini. Meskipun bisnis karaoke keluarganya telah merambah 33 kota/kabupaten di Indonesia, namun pemilik Goyang Ngebor ini tetap mengambil tawaran menyanyi di Pulau Jawa.

“Tawaran dari partai merah, hijau, biru, semua ada. Tapi saya ambil yang di Jawa saja. Enggak sampai ke luar Jawa. Yang di luar [Jawa] biar rezekinya diambil adik-adik penyanyi lain,” terang Inul saat berbincang dengan wartawan, di Inul Vizta The Park Solo Baru, Minggu (16/3/2014).

Inul menuturkan saat ini bayaran yang sepadan dan lokasi yang strategis menjadi pertimbangan utamanya dalam mengambil tawaran di musim kampanye. Selama masa kampanye, Inul mengaku jadwalnya sudah terisi penuh. “Padat banget jadwalnya. Bakal berangkat pagi dan pulang pagi. Capek di jalan pasti sampai kerempeng begini. Asal duit dan tempat cocok ayo saja,” katanya.

Advertisement

Lain Inul, lain juga Orkes Melayu Sagita. Grup musik dangdut yang berasal dari Pacet, Nganjuk, Jawa Timur ini masih mau mengambil tawaran main di luar Jawa. “Tanggal 16 Maret-5 April kami sudah enggak terima tawaran lagi. Sudah penuh jadwalnya untuk kampanye dan manggung,” kata Eni Sagita, manajer sekaligus biduan OM Sagita, saat ditemui di THR Sriwedari, beberapa waktu lalu.

Menurut Eni, tawaran yang datang ke OM Sagita pada musim kampanye tahun ini lebih ramai dibandingkan masa pemilu sebelumnya. “Kalau 2009 lalu kami belum seramai sekarang. Tahun ini memang lebih ramai. Sudah ada tawaran dari Bali dan Kalimantan juga,” jelasnya.

Sebagai pedangdut yang memiliki banyak penggemar di sejumlah daerah, Eni mengungkapkan dirinya enggan memakai atribut partai politik yang biasanya menjadi salah satu kostum kampanye. “Kalau sebatas menyesuaikan warna parpol, kami masih mau. Tapi kalau sampai disuruh pakai atribut, kami tolak. Kami tawarkan konsep kami seperti biasanya dan mereka mau,” ujarnya.

Advertisement

Sementara itu, Orkes Melayu Sera asal Gresik juga mengaku banjir tawaran pada kampanye 2014 ini. Salah satu biduan OM Sera, Via Valen, membeberkan kebanyakan parpol memesan bintang tamu dalam waktu yang mendadak. Penyanyi yang memiliki ribuan penggemar fanatik bernama Vianisti ini juga mengeluhkan kelakuan sejumlah parpol yang memonopoli artis yang tampil dalam kampanyenya.

“Sera enggak pernah pilih-pilih partai mana, yang mana yang order duluan saja. Tapi ada partai yang maunya kami tampil di situ saja. Harusnya enggak boleh gitu dong. Artis kan sifatnya hanya menghibur. Jangan seni dijadikan alat politik. Enggak masuk akal itu,” tandasnya saat ditemui di THR Sriwedari, Rabu (12/3) malam.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif