News
Senin, 17 Maret 2014 - 00:18 WIB

MISTERI MALAYSIA AIRLINES MH370 : Partai Keadilan Rakyat Bantah Pilot MH370 Fanatik Politik

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto dokumen pilot dan co-pilot Malaysia Airlines MH370, Kapten Zaharie Ahmad Shah (kanan) dan Fariq Abd Hamid. (JIBI/Solopos/Antara/Twitter/Facebook)

Solopos.com, KUALA LUMPUR — Partai oposisi utama Malaysia Partai Keadilan Rakyat (PKR), Minggu (16/3/2014), membantah laporan yang menyatakan pilot pesawat Malaysia Airlines MH370 Kapten Zaharie Ahmad Shah adalah seorang fanatik politik.

Direktur Komunikasi PKR Fahmi Fadzil menyatakan laporan media massa Inggris Daily Mail yang melansir kabar itu sebagai tuduhan liar. Surat kabar tersebut bahkan dituding sebagai tabloid sensasional yang terkenal karena menggodok cerita.

Advertisement

“Jika ada data nyata yang mendukung satu tuduhan, maka kami akan menanggapinya. Jika seseorang di dalam pesawat itu memilih untuk menghadiri pengadilan Anwar, maka itu adalah hak mereka sebab pengadilan tersebut terbuka,” katanya kepada harian Malaysia berbahasa Inggris, The Star.

Laporan Daily Mail menyatakan bahwa Zaharie mengomandani pesawat naas itu selama beberapa jam setelah menghadiri pengadilan sodomi pemimpin oposisi Anwar Ibrahim, Jumat (13/3/2014). Anwar Ibrahim, yang mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia sempat dipenjarakan selama lima tahun oleh Pengadilan Banding pada Jumat lalu, tetapi dibebaskan dengan jaminan.

Adapun pesawat Malaysia Airlines MH370, yang membawa 239 pengumpang dan awaknya, lepas landas dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Malaysia, Sabtu (8/3/2014) pukul 00.40 waktu setempat. Ketika ditanya apakah Zaharie sering terlihat melaksanakan fungsi di PKR atau aliansi oposisi Pakatan Rakyat (Aliansi Rakyat), Fahmi mengatakan tidak mengenal Zaharie secara pribadi.

Advertisement

“Saya tidak mengetahui siapa dia sampai berita beredar mengenai pesawat tersebut pada Sabtu lalu,” ujarnya sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara yang menghimpun fakta-fakta dari Kantor Berita Xinhua dan OANA.

Wakil Presiden PKR N. Surendran mengatakan tak ada setetes pun bukti untuk mendukung spekulasi semacam itu. “Itu cuma spekulasi. Mari lah kita bersikap adil pada kapten pesawat yang hilang tersebut –ia tak bisa memberi jawaban untuk dirinya,” katanya menambahkan.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif