Lifestyle
Selasa, 14 Mei 2024 - 10:55 WIB

Kenali Gejala Alergi Sabun Mandi dan Cara Menghindarinya

Redaksi Solopos.com  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mandi. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Kenali gejala alergi pada sabun mandi dan ketahui cara menghindarinya. Untuk menjaga kesehatan kulit, simak ulasannya di tips sehat kali ini.

Ketika sedang mencari produk sabun mandi seseorang pasti akan dihadapkan dengan berbagai merek dan jenis sabun. Ketika melihat banyaknya pilihan mungkin seseorang terdorong untuk mencoba jenis sabun mandi baru yang tidak biasa mereka gunakan. Namun begitu, ketika mencoba produk baru tak semua orang cocok dengan bahan yang terkandung pada sabun tersebut.

Advertisement

Ketika sabun mandi tidak cocok ini dapat memuculkan reaksi seperti kulit kering dan gatal-gatal di seluruh tubuh karena kemungkinan mengandung alergen atau iritan. Tentu semua orang tak ingin hal ini terjadi pada mereka. Untuk itu ketahuilah cara menghindari alergi pada sabun mandi untuk menjaga kulit agar tetap sehat.

Dilansir dari allure.com pada Selasa (14/5/2024) seorang dermatolog, Daniel Belkin menjelaskan lebih jauh tentang reaksi alergi pada sabun mandi sedikit berbeda dengan reaksi alergi yang mungkin seseorang alami pada produk kecantikan lain.

Advertisement

Dilansir dari allure.com pada Selasa (14/5/2024) seorang dermatolog, Daniel Belkin menjelaskan lebih jauh tentang reaksi alergi pada sabun mandi sedikit berbeda dengan reaksi alergi yang mungkin seseorang alami pada produk kecantikan lain.

“Biasanya kontak alergi radang kulit akan ditunjukkan dengan kemerahan, ruam gatal di tempat paparan, namun alergi pada sabun mandi dikecualikan karena sabun mandi digunakan pada seluruh tubuh dan dibilas,” jelasnya.

“Maka, itu akan muncul sebagai ruam yang berbintik-bintik dan tersebar, kemungkinan besar tidak melibatkan wajah karena kebanyakan sabun mandi digunakan dari leher ke bawah,” ujarnya.

Advertisement

Jika tiba-tiba seseorang mulai mengalami jenis ruam ini di tubuh mereka dan belum pernah didiagnosis dengan kondisi kulit berbasis peradangan seperti eksim, kemungkinan mereka alergi terhadap sabun mandi. Untuk itu perlu diketahui jenis bahan apa yang dapat berpotensi untuk menyebabkan radang kulit.

“Kata fragrance dan ‘parfum’ adalah istilah umum untuk sekelompok besar ribuan bahan kimia yang tidak diungkapkan yang termasuk bahan sintetis yang dapat menyebabkan iritasi kulit, sensitivitas, alergi, reaksi kulit, dan asma,” kata dermatolog Sapna Palep.

Menurut seorang ahli kimia kosmetik, Ginger King, tidak semua bahan sintetis itu buruk atau beracun. Meski begitu, menghindari jenis fragrance seperti ini dalam produk perawatan kulit tidak pernah merugikan.

Advertisement

Seperti yang ditunjukkan oleh Belkin, bahkan aroma alami yang disebut-sebut seperti minyak esensial dan ekstrak tanaman (minyak pohon teh) juga dapat menyebabkan reaksi negatif.

Palep juga memperingatkan agar tidak menggunakan sabun mandi yang mengandung kadar alkohol tinggi. “Ini secara serius merusak perlindungan penghalang kulit Anda, dapat memicu kerusakan radikal bebas, dan membuat kulit berminyak menjadi lebih buruk karena kulit Anda berusaha mengimbangi kehilangan minyak,” jelasnya. “Alkohol juga memicu kemerahan dan iritasi.”

Lalu jenis alkoholnya juga penting. Jika seseorang melihat cetyl atau cetearyl alcohol pada label sabun mandi, mereka bisa tenang karena itu sebenarnya bukan alkohol.

Advertisement

“Ini adalah asam lemak dari kelapa untuk membantu kondisi kulit,” jelas Ginger King.  SD alcohol, di sisi lain, adalah jenis yang mengeringkan kulit, tambahnya.

Menurut Belkin, bahan pengawet yang memberikan umur simpan sabun mandi yang panjang juga dapat menyebabkan iritasi, bahkan ketika berasal dari sumber alami.

Kemudian ada surfaktan dan deterjen yang menjengkelkan itu. Seseorang bisa dengan mudah mengetahui apakah sabun mandi mereka memiliki banyak surfaktan dari seberapa berbuihnya ketika menggunakannya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif