Soloraya
Sabtu, 15 Maret 2014 - 06:45 WIB

Pemkab Gelontorkan Anggaran Infrastruktur Rp51,5 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi(JIBI/Dok)

Solopos.com, WONOGIRI–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menggelontorkan anggaran pembangunan infrastruktur senilai Rp51,5 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai berbagai proyek pembangunan infrastruktur di 25 kecamatan se-Wonogiri.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri, Priyadi Aryanto, mengatakan anggaran tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur baik di perkotaan maupun pedesaan. Selain perbaikan jalan rusak, beberapa jembatan dan talut tanah di pedesaan. “Anggaran pembangunan infrastuktur cukup terbatas, makanya harus dipilih sesuai skala prioritas,” ujarnya, Jumat (14/3/2014).

Advertisement

Dia memperinci anggaran pembangunan infrastruktur yakni peningkatan jalan rusak senilai Rp20 miliar, pemeliharan jalan secara berkala senilai Rp13 miliar, pembangunan jembatan senilai Rp1,6 miliar. Selanjutnya, rehab kontruksi jalan senilai Rp1,9 miliar, jalan lingkar kota senilai Rp1,9 miliar, pembangunan talut senilai Rp588 juta dan bantuan dari Gubernur Jawa Tengah (Jateng) senilai Rp2,6 miliar.

Saat ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Komisi C DPRD Wonogiri untuk membahas pelaksanaan pembangunan infrastruktur. Hasil reses anggota legislatif akan disinkronkan dengan usulan dari masyarakat. “Sekarang masih dibahas antara eksekutif dan legislatif untuk menentukan jalan mana yang mendesak segera diperbaiki,” terang dia.

Pihaknya belum dapat memastikan waktu pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur tersebut. Sesuai aturan, proses lelang akan segera dilakukan untuk menentukan rekanan kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan infrastruktur tersebut.

Advertisement

Kemungkinan besar, pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur dilakukan pada pertengahan tahun ini. “Saat ini kan masih musim penghujan jadi tak mungkin dilakukan pengaspalan jalan. Biasanya, perbaikan jalan rusak dilakukan pada musim kemarau, mungkin pertengahan tahun ini.”

Sementara itu, seorang warga Desa Pule, Kecamatan Selogiri, Supratman meminta agar instansi terkait mengalokasikan anggaran perbaikan jalan rusak terutama di pedesaan. Pasalnya, mayoritas kondisi jalan pedesaan di Kota Gaplek rusak parah. Kondisi ini cukup mengganggu aktivitas masyarakat saat melewati jalan tersebut.

Dia membanding kondisi jalan kabupaten di wilayah perkotaan cukup mulus. “Jangan hanya jalan kabupaten yang diperhatikan, kondisi jalan pedesaan rusak parah. Padahal sering dilewati para pelajar dan petani,” pungkas dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif