News
Kamis, 13 Maret 2014 - 22:09 WIB

VIDEO ASUSILA BOGOR : SS Eks Pengurus MUI Bogor Menghilang

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi video mesum (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOGOR—Polisi mengusut video asusila Bogor yang menghebohkan warga sejak sepekan lalu. Termasuk pemeriksaan SS, mantan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bogor yang diduga pelaku dalam video panas itu. Sayangnya, hingga Kamis (13/3/2014), SS tak diketahui rimbanya alias menghilang.

Polisi turun tangan mengusut video 2 PNS Hebohkan Puncak. Dua perempuan pemeran video telah dipanggil, sedangkan aktornya akan diperiksa untuk selanjutnya.

Advertisement

“Kami baru memeriksa dua saksi, dua wanita. Dalam waktu dekat kita panggil SSJ dan keluarganya,” kata Wakapolres Bogor, Kompol Ferry Irawan, kepada wartawan, Kamis.

Dua artis dalam video berinisial R, guru honorer dan T, guru PAUD. Sedangkan SSJ merupakan mantan pengurus MUI Kabupaten Bogor.

Polisi merespons aspirasi ulama dan mengaku sudah melakukan upaya-upaya dalam menindaklanjuti kasus tersebut. “UU yang akan dikenakan UU Pornografi dan UU ITE. Kita akan proses secepat mungkin karena sudah meresahkan masyarakat,” kata Ferry.

Advertisement

Polisi masih mendalami tersebarnya video tersebut ke masyarakat. Barang bukti terus dikumpulkan. “Selanjutnya baru kami akan buru penyebar video tersebut dan baru bisa diketahui motifnya nanti setelah ada yang ditetapkan tersangka,” kata Ferry.

Dua artis video mesum 2 PNS Hebohkan Puncak sudah diperiksa polisi, sedangkan pemeran prianya baru akan dipanggil. Saat ini, pria berinisial SS itu tak diketahui keberadaannya.

“Seharusnya sudah diperiksa, karena sejak beredarnya video ini yang bersangkutan tidak diketahui keberadaannya,” kata Ferry.

Advertisement

Ferry memastikan akan tetap memanggil dan memeriksa SS. Juga akan mengusut kasus tersebut sampai tuntas. Termasuk memburu pelaku penyebar video tersebut. UU yang akan dikenakan UU Pornografi dan UU ITE, kita akan proses secepat mungkin karena sudah meresahkan masyarakat,” katanya.

Video berdurasi 6 menit 32 detik itu beredar sepekan terakhir dan diduga direkam di sebuah kamar villa di kawasan Puncak pada tahun 2012 lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif