Lifestyle
Kamis, 13 Maret 2014 - 16:00 WIB

Sembuhkan Luka Diabetes dengan Salep Cangkang Udang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Dua siswa SMA Negeri 3 Jogja (Padmanaba), Bernadetta Fuad Paramita Rahayu dan Paulin Surya Philabertha, mencoba meramu salep luka bagi penderita diabetes, berbahan alami dari cangkang udang, lendir lele dan lidah buaya. Salep yang diberi nama Caleva ini diklaim mampu menyembuhkan luka dengan cepat. Seperti apa khasiat salep ini? Berikut laporan wartawan Harian Jogja, Uli Febriarni.

Salah satu dampak penyakit diabetes yang menjadi momok bagi para penderita diabetes adalah luka yang tak kunjung mengering dan sukar diobati. Tidak jarang, luka tersebut semkin hari justru semakin membesar hingga membuat si penderita harus mengamputasi bagian tubuh yang mengalami luka. Tak heran, penyakit ini diklaim sebagai pembunuh nomor enam di dunia.

Advertisement

Berangkat dari keprihatinan mereka terhadap para penderita diabetes yang begitu tersiksa, Bernadetta Fuad Paramita Rahayu dan Paulin Surya Philabertha mencoba meramu salep untuk menyembuhkan luka yang dialami para penderita diabetes.

Dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti cangkang udang, lendir lele dan lidah buaya, mereka mencoba meramunya menjadi salep.

Advertisement

Dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti cangkang udang, lendir lele dan lidah buaya, mereka mencoba meramunya menjadi salep.

Perlu waktu sekitar enam bulan bagi keduanya untuk meramu bahan-bahan itu hingga benar-benar bisa menjadi obat yang manjur. Dari hasil uji, salep berlabeh Caleva tersebut terbukti dapat mengatasi luka yang sukar kering dan sembuh akibat diabetes.

Menurut Paulin Surya, ide awal menciptakan salep Caleva justru muncul dari hobi sederhana mereka yakni makan.

Advertisement

Teknik pembuatan salep caleva, diakui Paulin cukup rumit. Cangkang udang yang telah dikeringkan dan ditumbuk halus, kemudian diekstrak menjadi chitosan. Sedangkan mucus diambil dari tubuh lele dengan menggunakan spatula.

“Tapi saat mengambilnya jangan sampai spatula mengenai bagian anal lele agar tidak terkontaminasi dengan bakteri dan sperma,” ujar dara kelahiran 1996 tersebut. Lidah buaya atau aloe vera sendiri diblender dan dijadikan gel.

Ketiga bahan tersebut dijadikan gel dengan bahan dasar CMC-Na (sodium carboximethyl celulose). Chitosan, yang terlebih dahulu dilarutkan dengan asam acetat 1% dicampurkan dengan CMC-Na yang sudah dicampur air.
Kemudian gel lidah buaya dan lendir lele juga diaduk bersamaan. Namun bahan-bahan tadi dicampurkan sedikit demi sedikit. Akan sulit tercampur bila langsung dalam takaran sekaligus.

Advertisement

“Yang pasti, formulasi akhir gel Caleva terdiri dari satu persen cangkang udang, sembilan persen ekstrak lendir lele, 25 persen lidah buaya, dua persen CMC-Na, dan enol koma dua persen asam acetat,”urai gadis kelahiran 17 April itu.

Salep ini memang baru diujicobakan pada tikus wistar yang sehat dan tikus wistar yang disuntikkan strepzotosin dosis standar, sehingga mengidap diabetes. Tikus-tikus tersebut dilukai, kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, diberi salep Caleva dan tidak.
“Ada keinginan untuk menjadikan salep ini dapat digunakan manusia, namun masih banyak butuh perbaikan,” kata siswi kelas XII IPA 3 itu.

Dalam melakukan riset, keduanya dibantu dua guru pembimbing, Didik Purwoko dan Gunawan Susilowarno serta menggunakan fasilitas dari laboratorium jurusan Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan laboratorium biokimia Universitas Kristen Duta Wacana.

Advertisement

Salep ini terbukti mengandung bahan-bahan yang memiliki kadar anti bakteri yang tinggi. Lele mampu bertahan hidup di dalam lumpur atau lingkungan yang kotor dengan bantuan mucus yang dimilikinya, sedangkan lidah buaya dikenal mampu mempercepat regenerasai sel.

Selain itu,kandungan anti jamur dan kemampuan menyerap air pada luka basah pengidap diabetes diperoleh dari chitosan atau cangkang udang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif