Solopos.com, JAKARTA — Menjelang perhelatan politik nasional, Pemilu 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan untuk berhati-hati kepada tim sukses yang katanya membantu tanpa pamrih. Dalam buku Selalu Ada Pilihan karangannya, SBY mengemukakan selalu ada pihak-pihak yang ternyata memiliki pamrih ketika membantu dirinya dalam berbagai jenis kampanye pada pemilihan umum (pemilu) tahun-tahun lalu.
Dia mencontohkan pernah menerima pesan singkat dari seseorang yang mengklaim telah berjuang setengah mati untuk menyukseskannya menjadi Presiden, tetapi tidak mendapatkan apa-apa. Selidik punya selidik, lanjut SBY, ternyata kontribusi pihak tersebut terhadap kampanye yang dilakukan SBY justru hampir tidak ada.
Bahkan, lanjutnya, ada pula kader yang telah mendapatkan tempat di DPR namun merasa belum puas dan ingin jadi menteri. Menurut SBY, kader itu terutama menyalahkan dirinya yang tidak mengerti bagaimana perjuangan dan sepak terjang sang kader untuk mendorong SBY menjadi presiden. “Sebenarnya lebih dari itu. Banyak sekali cerita tentang tim sukses ini,” ujar SBY dalam bukunya.
Dia mencontohkan, ada anggota tim sukses yang minta dicarikan jabatan apapun karena tahu kalau jabatan menteri sangat terbatas. Dia melanjutkan ada pula anggota tim sukses yang ingin diberikan peluang bisnis. Bahkan, lanjutnya, ada yang meminta imbalan finansial. “Hati-hati jika ada yang datang ke kita dan kemudian mengatakan yang bersangkutan ikut berjuang dan benar-benar tanpa pamrih.”
Oleh karena itu, SBY berpesan kepada para capres agar cerdas dan bijak dalam menanggapi tawaran mereka yang katanya ingin membantu tanpa pamrih.