News
Kamis, 13 Maret 2014 - 06:39 WIB

KASUS TRANSJAKARTA : Diklarifikasi Bimo, Ahok Akui Tahu Bimo dari Media

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Basuki Tjahaja Purnama bertemu Michael Bayu Putranto di Balai Kota Jakarta, Rabu (12/3/2014).(Liputan6.com)

Solopos.com, JAKARTA — Mantan Anggota DPRD Solo Michael Bimo Putranto yang disebut-sebut terlibat dalam pengadaan armada Bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) berkarat, Rabu (12/3/2014), menyambangi Balai Kota Jakarta untuk bertemu Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menanggapi kehadiran Bimo itu, Ahok berterus terang menyatakan pelbagai tuduhan yang ia lontarkan terkait sepak terjang Bimo sebelumnya hanya ia dasarkan pada berita media massa.

Bimo datang menemui Ahok bersama rekannya. Kepada wartawan yang menemuinya kala bertandang ke Balai Kota Jakarta itu, dirinya sengaja datang menemui Ahok untuk mengklarifikasi terkait tuduhan Ahok tentang dirinya yang dipublikasikan secara luas di media massa. Sebelumnya, Ahok pernah melontarkan tuduhan bahwa Michael Bimo Putranto kerap kali berulah dengan menggunakan nama Gubernur DKI Joko Widodo alias Jokowi dalam mendapatkan proyek pemerintah.

Advertisement

“Saya ke sini mau bertemu Pak Ahok untuk mengklarifikasi. Pak Ahok bilang saya yang konon katanya memakai fotonya Pak Jokowi. Yang konon katanya sering meminta proyek dan mengaku tim suksesnya Pak Jokowi. Konon katanya saya memperlihatkan foto Pak Jokowi, tetapi kepada siapa saya perlihatkan foto Pak Jokowi?” tanyanya.

Lebih lanjut Bimo berkisah betapa ia mengenal Jokowi sebagai penjual kayu dan bukan sebagai Gubernur DKI. Bimo sempat pula menegaskan bantahan pernah membangga-banggakan diri sebagai tim sukses dan sukarelawan Jokowi. “Saya enggak pernah mengklaim tim sukses dan relawan Jokowi, itu kan berita media. Ngaku tim sukses apa bangganya? Itu kewajiban dari warga negara untuk mendukung para pemimpin!” tegasnya.

Advertisement

Lebih lanjut Bimo berkisah betapa ia mengenal Jokowi sebagai penjual kayu dan bukan sebagai Gubernur DKI. Bimo sempat pula menegaskan bantahan pernah membangga-banggakan diri sebagai tim sukses dan sukarelawan Jokowi. “Saya enggak pernah mengklaim tim sukses dan relawan Jokowi, itu kan berita media. Ngaku tim sukses apa bangganya? Itu kewajiban dari warga negara untuk mendukung para pemimpin!” tegasnya.

Bimo dalam kesempatan itu juga kembali menyangkal pemberitaan media massa tertentu yang menyebutkan keterlibatannya dalam tender Bus Transjakarta. “Saya tidak pernah bertemu dengan dinas perhubungan dan panitia lelang. Saya saja mengetahui pemenang tender pengadaan armada bus dari media,” ujarnya.

Bimo bahkan menegaskan tidak pernah pergi bersama Dinas Perhubungan DKI ke perusahaan Ankai China terkait pengadaan armada Bus Transjakarta. “Saya tidak pernah bersama Dinas Perhubungan. Saya pernah ke China tetapi bersama Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan. Itu pun bersama sama para istri untuk jalan-jalan saja,” katanya.

Advertisement

Dalam kesempatan itu, Ahok mengakui bahwa dirinya tidak mengetahui siapa Bimo dan tidak mengenal sebelumnya. Kader Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pimpinan Prabowo Subianto itu mengaku hanya mengetahui nama Bimo dari salah satu media massa terkait pemberitaan tentang pengadaan armada Bus Transjakarta.

“Saya sebelumnya belum tahu Bimo siapa. Saya kira Bimo pegawai saya. Saya tahu Anda dari Tempo,” papar Ahok yang sebelumnya memaparkan kepada awak media massa betapa Bimo kerap kali berulah dengan menggunakan nama Gubernur DKI Joko Widodo alias Jokowi dalam mendapatkan proyek pemerintah.

Bimo dalam kesempatan itu lalu mengemukakan harapan agar Ahok lebih menjaga perkataan pada tahun politik ini. “Pak Jokowi masih lugu, kasihan Beliau. Surveinya dia tertinggi,” kata Bimo.

Advertisement

Bimo lalu menegaskan kepada Ahok bahwa dirinya bukan seperti yang dikatakan Ahok tentang penggunaan nama Jokowi untuk proyek pemerintah. “Saya enggak seperti yang Bapak duga. Saya tidak pernah bertemu Pak Jokowi dengan membawa Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono. Hebat sekali saya bisa membawa Udar Pristono bertemu Jokowi,” ucap Bimo.

Bimo yang sempat meminta waktu untuk berbicara secara khusus sontak ditolak Ahok dengan alasan akan ada rapat. “Saya ada rapat. Di sini aja di depan wartawan. Kan konyol kalau ngomong pribadi lagi,” ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.

Lebih lanjut, Ahok dalam kesempatan itu menyarankan Bimo melakukan klarifikasi kepada majalah Tempo dan bukan kepada dirinya. Menurut Ahok, Bimo disebut terlibat dalam pengadaan armada Bus Transjakarta dalam pemberitaan Majalah Berita Mingguan Tempo. (JIBI/Solopos/Detik/Liputan6)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif