News
Kamis, 13 Maret 2014 - 01:35 WIB

ALUTSISTA TNI : Inspeksi Koarmatim, SBY Nilai RI Siap Tempur

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (ketiga kanan), didampingi Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Marsetio (kiri) mengamati parasut milik anggota TNI AL di sela-sela Gelar Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI AL periode 2004-2014 di Dermaga Madura, Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Surabaya, Jatim, Rabu (12/3/2014). Alutsista yang digelar merupakan Alutsista baru hasil pengadaan pada program pembangunan kekuatan matra laut peridoe rencana strategis (Renstra) 2005-2009 dan 2010-2014 sebagai kesiapan alutsista TNI AL dalam menjaga keutuhan NKRI. (JIBI/Solopos/Antara/M. Risyal Hidayat)

Solopos.com, SURABAYA — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai kekuatan TNI Angkatan Laut semakin kuat dan siap menegakkan kedaulatan Republik Indonesia. “Kita tidak ingin berperang, namun jika harus bertempur dan pertahankan kedaulatan, kita sudah siap,” ujar presiden dalam kicauannya di Twitter Rabu (12/3/2014) pukul 11.52 WIB.

Kicauan itu diunggah setelah Presiden menghadiri inspeksi alat utama sistem persenjataan TNI Angkatan Laut di Dermaga Madura di Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Rabu. “Kekuatan TNI AL kita bertambah lagi,” jelasnya.

Advertisement

Dalam inspeksi alutsista, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menguraikan sejumlah persenjataan yang sudah datang adalah 4 corvet kelas sigma, 4 kapal perang jenis landing platform dock—2 di antaranya dibuat PT PAL, 4 kapal cepat rudal tipe 40 M, 2 unit kapal patroli cepat.

Adapun jajaran Marinir AL diperkuat 54 unit tank amfibi BMP 3F dan 1 unit tank recovery BREM-L, 15 unit panser landing vehicle tank (LVT) 7A1. Selain itu ada pula 2 unit pesawat CN 235-220 patmas, 4 unit bonanza dan 4 unit heli Bell ekstra performence.

Menhan menegaskan dalam waktu dekat akan datang kapal 3 unit fregrat mulai role light, 3 unit kapal cepat rudal tipe 60 m, dan 3 kapal patroli 43 meter. “Beberapa pengadaan alutsista akan melampaui masa Kabinet Indonesia Bersatu II, selepas 20 Oktober. Pengembangan kemampuan matra laut memerlukan waktu lebih lama,” tambahnya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif