Soloraya
Rabu, 12 Maret 2014 - 02:15 WIB

PKL SOLO : Aktivitas PKL di City Walk Disorot

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI)

Solopos.com, SOLO–Sepak terjang pedagang kaki lima (PKL) di sejumlah kawasan city walk kembali disorot. Beberapa waktu terakhir, pedagang kembali beraktivitas di salah satu zona larangan PKL tersebut.

Pantauan solopos.com, keberadaan PKL di citywalk kembali menjamur seperti di kawasan Koridor Jenderal Sudirman (Jensud), sekitar Benteng Vastenburg dan Jl. Kapten Mulyadi. Deretan PKL makanan seperti siomay, bakso bakar hingga hik tak segan menjajakan dagangannya. Fenomena ini semakin ramai menuju malam hari.

Advertisement

Kabid Ketentraman dan Ketertiban Satpol PP, Seksio Heriyanto, tak menampik masih ada beberapa PKL yang berjualan di ruas city walk. Pihaknya mengaku terus memantau agar jumlah PKL tak semakin menjamur. “Sebenarnya sudah berulangkali diingatkan, tapi masih saja ada yang nekat,” ujarnya kepada wartawan di Balai Kota, Selasa (11/3/2014).

Sejauh ini pihaknya masih memajukan langkah persuasif dalam membina PKL. Namun jika pedagang tak kunjung menggubris upaya tersebut, pihaknya tak segan menjalankan opsi operasi yustisi. Operasi tersebut bakal memidanakan PKL yang ngotot berjualan di lokasi terlarang seperti city walk. “Ya seperti penertiban PGOT, tidak menutup kemungkinan kami akan melibatkan kepolisian,” tuturnya.

Pekan ini, pihaknya telah menertibkan sejumlah PKL di selatan Vastenburg. Pasalnya, kawasan tersebut dinilai menjadi salah satu sarang PKL liar atau belum berizin. Seksio mengaku berkoordinasi dengan Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) dalam penataan PKL tersebut. “Sudah ada empat pedagang yang ditertibkan,” kata dia.

Advertisement

Seksio menambahkan tak kurang 10 PKL ditertibkan di kawasan Vastenburg sepanjang tahun lalu. Selain melanggar aturan, imbuhnya, PKL harus dikosek lantaran mengganggu aksesibilitas pengguna jalan. “Mereka banyak menggunakan bahu jalan atau trotoar untuk berjualan.”

Sementara itu, penertiban PKL juga akan menyasar wilayah depan Taman Tirtonadi. Menurut Kabid Penegakan Perda Satpol PP, Arif Darmawan, masih banyak pedagang yang berjualan hingga malam hari meski sudah diwanti-wanti agar pindah tempat.

Kepala DPP, Subagiyo, mengatakan opsi paling ideal dalam menata PKL yakni memasukkan mereka ke dalam pasar tradisional. Pihaknya tak menyarankan penertiban tanpa solusi bagi para pedagang. “Kalau tidak ada pilihan yang bagus buat mereka, ya nanti PKL bakal balik lagi,” pungkasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif