News
Rabu, 12 Maret 2014 - 16:10 WIB

IBU BUNUH ANAK DI PADALARANG : Mobil dan Rumah Dijual, Dedeh Bunuh Anak karena Terlilit Utang

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dedeh Uum Fatimah (Detik)

Solopos.com, CIMAHI — Dedeh Uum Fatimah, 38, ibu tiga anak yang telah membunuh anak bungsunya, Aisyah Fany, 2,5, Selasa (11/3/2014) lalu, diduga mengalami depresi berat. Dia ingin membunuh ketiga anaknya karena putus asa dengan utang yang telah membelitnya.

Hal itu diungkapkan Kapolresta Cimahi, AKBP Erwin Kurniawan, saat diwawancarai Metro TV, Rabu (12/3/2014) siang. Menurut Erwin, Dedeh melakukannya karena frustrasi bisnisnya pailit dan terjerat utang.

Advertisement

“Sejauh ini dari hasil penyidikan, tersangka melakukannya berlatar belakang bisnis yang hampir pailit. Mobil dan rumah sudah dia jual,” ungkap Erwin.

Erwin juga mengungkapkan Dedeh tidak menyesal telah membunuh anak bungsunya itu. Bahkan Dedeh ingin membunuh ketiga anaknya itu untuk meringankan bebannya. Dengan membunuh anaknya, Dedeh berharap anaknya bisa terbebas dari penderitaan hidup yang sedang membelit dirinya.

“Tiga hari sebelum tersangka membunuh anak ketiganya pada Selasa, dia sudah merencanakan untuk membunuh anak pertamanya, tapi batal. Dia juga berencana membunuh anaknya yang kedua, tapi gagal. Jadi hanya satu anak yang dibunuh,” kata Erwin. “Korban meninggal dengan paru-paru terisi air. Disimpulkan dia meninggal karena dimasukkan ke penampungan air [toren].”

Advertisement

Peristiwa tragis itu terjadi di rumah pelaku di Kampung Cijengjing RT 005/RW 022, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, pukul 03.00 WIB. Pada awalnya, Dedeh akan menenggelamkan anak keduanya Fahrul. Pada polisi ia mengaku sempat mengikat tangan Fahrul, namun anak Fahrul terbangun. Setelah itu, Dedeh memangku Aisyah yang tengah terlelap tidur. Ia naik ke lantai dua rumahnya, tempat toren air berada.

Aisyah langsung dimasukkan ke dalam toren dan ditutup rapat. Dedeh membiarkan anaknya berada di toren selama satu jam. Kemudian ia kembali ke bawah dan menggendong Fahrul. Dedeh lalu memasukkan Fahrul ke toren yang sama. Namun bocah kelas 4 SD ini berontak dan berhasil membuka penutup toren air.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif