Soloraya
Rabu, 12 Maret 2014 - 03:51 WIB

HARI TEATER SEDUNIA : Solo Kali Pertama Peringati Hari Teater Sedunia

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pementasan teater (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO — Sejarah panjang Kota Bengawan sebagai tempat berkembangnya seni teater bisa dirunut sejak kelahiran pertunjukan kesenian tradisional wayang orang dan ketoprak. Ratusan tahun sudah seni pertunjukan tradisional itu menjadi bagian keseharian masyarakat, tumbuh dan bertahan hingga kini seniman teater modern terus bermunculan di lingkup pelajar dan mahasiswa.

Meskipun Kota Solo sering dipandang sebagai salah satu gudangnya seniman teater, tak banyak pelaku pertunjukan teater yang memperingati Hari Teater Sedunia. Peringatan yang dicetuskan International Teater Institute (ITI) pada 1961 silam itu secara khusus diperingati seniman teater di berbagai kota seperti Bandung, Jogja, Surabaya, Jakarta, dll, setiap 27 Maret.

Advertisement

Berangkat dari pemikiran tersebut, pelaku teater dari Kota Solo tergerak menggelar peringatan Hari Teater Sedunia di Wisma Seni Taman Budaya Surakarta (TBS) Solo, Kamis (27/3/2014). Berbagai bentuk kegiatan seperti sarasehan, pembacaan puisi, pentas teater, musikalisasi puisi, pantomim, hingga pameran dokumentasi pertunjukan teater akan digelar mulai pukul 10.00 WIB-22.00 WIB.

“Ini aksi spontan dari teman-teman pelaku teater di Solo. Kecenderungannya banyak pelaku teater di sini belum tahu Hari Teater Sedunia. Mereka tenggelam dalam kesibukan masing-masing,” terang Caroko Turah Hananto, Koordinator Acara, saat ditemui wartawan di Wisma Seni TBS, Selasa (11/3/2014).

Seniman teater yang akrab disapa Turah ini mengatakan peringatan perdana Hari Teater Sedunia di Solo enggan jadi gelaran seremonial belaka. Salah satunya, imbuh Turah, lewat penyelenggaraan sarasehan yang mengupas gejala kreativitas teater Solo yang jalan di tempat beberapa tahun belakangan.

Advertisement

Bincang budaya yang digelar di pendapa Wisma Seni, Kamis pagi ini, dipandu pegiat teater antara lain Albertus R.P.A, Wirawan, Ibed Surgana Yuga, dan dipandu Y.E. Marstantyo. “Di sini aktivitas teater banyak, tapi kreativitasnya diamati tak banyak berkembang. Kami juga ingin melihat eksistensi dan penerimaan masyarakat pada teater,” bebernya.

Selain menggandeng sejumlah seniman teater pemula hingga senior di Solo, Turah mengungkapkan acara yang digelar selama satu hari ini turut mengundang komunitas teater asal  Jogja, Surabaya, Jombang, Tanjung Pinang, dan Semarang. “Kami ingin memotivasi seniman teater di sini dengan cara melihat semangat teman-teman dari luar kota pada gelaran perdana di Solo ini. Teman-teman di sini butuh suntikan spirit semacam ini,” pungkasnya.

Sejumlah kelompok teater yang telah memastikan diri ikut dalam acara ini antara lain Kentroeng Rock ‘n Roll, Ketoprak Ngampung, dan pengamat teater Halim H.D.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif