Soloraya
Selasa, 11 Maret 2014 - 05:30 WIB

UJIAN NASIONAL : Siswa 12 Sekolah Terpaksa Digabung dengan Sekolah Lain

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ujian Nasional (JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman)

Solopos.com, SUKOHARJO--Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada 13 SMA/SMK di Sukoharjo terpaksa harus digabung dengan sekolah lain. Pasalnya, sekolah bersangkutan tidak memenuhi kriteria sekolah yang bisa mengadakan UN di sekolah masing-masing.

Kepala Bidang SMP/SMA Dinas Pendidikan (Disdik) Sukoharjo, Dwi Atmojo Heri, saat ditemui solopos.com di kantornya, Senin (10/3), mengatakan pelaksanaan UN bagi SMA/SMK rencananya digelar serentak secara nasional pada 14 April 2014 sampai 16 April 2014. Menurutnya, sesuai Daftar Nominasi Tetap (DNF), terdapat 3.964 siswa SMA/MA dan 5.260 siswa SMK yang akan ambil bagian dalam UN tersebut.

Advertisement

“Disdik Sukoharjo menargetkan seluruh siswa SMA/SMK bisa lulus dengan hasil memuaskan,” ujarnya.

Menurutnya, pada UN 2014, terdapat 12 sekolah di Sukoharjo yang terpaksa harus digabung dengan sekolah lain dalam pelaksanaan UN. Hal itu terjadi karena sekolah tidak memenuhi syarat untuk bisa mengadakan UN di sekolah tersebut.

Advertisement

Menurutnya, pada UN 2014, terdapat 12 sekolah di Sukoharjo yang terpaksa harus digabung dengan sekolah lain dalam pelaksanaan UN. Hal itu terjadi karena sekolah tidak memenuhi syarat untuk bisa mengadakan UN di sekolah tersebut.

“Syaratnya ada dua. Pertama, sekolah sudah terakreditasi. Kedua, jumlah minimal siswa adalah 20 orang. Kalau hanya terpenuhi salah satu, ya enggak bisa. Misalnya sekolah sudah terakreditasi, tapi siswa hanya 16 orang. Atau jumlah siswa banyak, tetapi sekolah belum terakreditasi. Itu tidak bisa,” katanya.

Penyelenggaraan UN pada sekolah yang digabung, kata dia, melihat situasi lapangan. Jika jumlah siswa tak terlalu banyak, para siswa akan mengikuti ujian di sekolah yang digabungi. Sedangkan jika siswa berjumlah banyak, pelaksanaan UN bisa dilakukan di sekolah itu menggunakan panitia bersama.

Advertisement

Kasi SMA/SMK Disdik Sukoharjo, Warsini, ketika ditemui solopo.com di kantornya, menjelaskan empat SMA/MA yang terpaksa digabung dengan sekolah lain adalah SMA Muhammadiyah 1 Sukoharjo, SMA Muhammadiyah 5 Gatak, SMA Al Azhar Baki, dan SMA Ad Duha Baki. Sedangkan delapan SMK yang digabung dengan sekolah lain adalah SMK Iptek Weru, SMK Tunas Bangsa Tawangsari, SMK Pertiwi Sukoharjo, SMKN 6 Sukoharjo, SMKN 4 Sukoharjo, SMK Muhammadiyah Kartasura, SMK Harapan Kartasura dan SMK Saraswati Sukoharjo.

“Untuk SMK, penggabungan dilakukan per program atau kompetensi keahlian,” katanya.
Ia menambahkan, pada pelaksanaan UN 2014, Disdik menerapkan sistem pengawas silang penuh. Artinya, satu pengawas tidak boleh mengawasi sekolahnya sendiri.
“rencananya, satu ruang akan diawasi oleh dua pengawas,” pungkasnya.

Tabel Penggabungan UN di Sukoharjo

Advertisement
No Nama Sekolah Program Kompetensi/Keahlian Sekolah yang digabungi
1 SMA Muhammadiyah 1 Sukoharjo SMAN 1 Sukoharjo
2 SMA Muhammadiyah 5 Gatak SMAN 1 Kartasura
3 SMA Al Azhar Baki SMAN 3 Sukoharjo
4 SMA Ad Duha Baki SMAN 2 Sukoharjo
5 SMK Iptek Weru
  1. Rekayasa Perangkat Lunak
SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo
6 SMK Tunas Bangsa Tawangsari
  1. Akuntansi
SMKN 1 Sukoharjo
7 SMK Pertiwi Sukoharjo
  1. Farmasi
SMK Bhakti Mulia Wonogiri
8 SMKN 6 Sukoharjo
  1. Akuntansi
  2. Multimedia
  3. Teknik sepeda motor
SMKN 1 Sukoharjo

 

SMKN 3 Sukoharjo

9 SMKN 4 Sukoharjo
  1. Tata busana butik
  2. Teknik body otomotif
  3. Teknik gambar bangunan
SMKN 3 Sukoharjo
Advertisement

SMKN 2 Sukoharjo

SMKN 2 Sukoharjo

10 SMK Muhammadiyah Kartasura
  1. Tata busana butik
SMKN 3 Sukoharjo
11 SMK Harapan Kartasura
  1. Teknik komputer jaringan
SMK Kasatriyan Sukoharjo
12 SMK Saraswati Sukoharjo
  1. Teknik komputer jaringan
SMKN 1 Sukoharjo

Sumber: Seksi SMA/SMK Disdik Sukoharjo

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif