News
Selasa, 11 Maret 2014 - 18:40 WIB

PEMBUNUHAN ADE SARA : Ini 7 Aksi Dingin Tersangka Pembunuh Ade Sara Angelina Suroto

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ade Sara Angelina Suroto (Dok/JIBI)

S0lopos.com, SOLO – Ahmad Imam Al-Hafitd dan Assyifa Ramadhani jadi perbincangan hangat pekan ini. Tersangka pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto ini melakukan aksinya dengan sadis.

Hafitd atau Hafiz dan pacarnya Syifa tidak begitu saja membunuh Ade Sara Angelina Suroto, 19. Pasangan ini tak hanya memukuli korban dengan sepatu, tapi juga menyetrum dengan alat berkekuatan 3.800 volt.

Advertisement

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, sebelumnya Sifa mengajak Sara untuk bertemu di Gondangdia. Saat pertemuan itu, Hafitd tiba-tiba muncul dan kemudian mereka bertiga pergi menggunakan mobil. Di dalam mobil itu lah Sara kemudian dipukuli.

Hafitd membeli alat bertegangan 3.800 Vol itu di ITC Cempaka Mas, Jakarta Pusat. Anak dokter aborsi itu mengklaim alat digunakan untuk membela diri.

Sara tewas karena sumbatan koran dalam mulutnya. Dalam proses pembunuhan ini Sifa ikut membantu Hafitd mengeksekusi Sara.

Usai melakukan serangkaian penyiksaan dan pembunuhan, pasangan kekasih ini berputar-putar menggunakan mobil Hafitd tersebut untuk mencari lokasi pembuangan. Hingga akhirnya mereka menemukan tempat yang pas untuk membuang mayat korban.

Meski telah melakukan serangkaian penyiksaan sadis, pasangan ini tidak lantas panik. Mereka seolah menunjukka gelagat sebagai pembunuh berdarah dingin. Berikut rekaman gelagat itu seperti dirangkum Solopos.com:

1. Mobil Mogok, Mampir Bengkel Bawa Mayat

Advertisement

1. Mobil Mogok, Mampir Bengkel Bawa Mayat

Begitu aksi penyiksaan Ade Sara berakhir, mobil yang Hafitd dan Syifa tumpangi saat akan berjalan mogok. Kali pertama mogok, Hafitd meminta tolong kepada sopir taksi untuk memperbaiki aki mobil. Saat itu jasad Ade Sara masih berada di dalam mobil.

Mobil pun berjalan kembali namun tak berapa lama mobil kembali mogok. Saat itu, Hafitd membawa mobil ke bengkel untuk diperbaiki. Di bengkel itu, jasad Ade Sara pun masih berada di dalam mobil.

Seusai mendapat perbaikan di bengkel, mobil berjalan kembali. Namun lagi-lagi mobil mogok, sehingga Hafitd menelepon temannya dan meminta tolong untuk membawakan aki mobil. Sang teman itu melihat Sara yang berada di dalam mobil. Namun, dia tak mengetahui kondisi Sara yang telah meninggal.

“Jenazah masih di dalam mobil, ditutupi dengan kain pasmina milik pelaku Assyifa,” kata Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kota, Kompol Nuredy Irwansyah, Jumat (7/3/2014).

2. Bersih-bersih Mobil Sebelum Pulang Rumah

Advertisement

2. Bersih-bersih Mobil Sebelum Pulang Rumah

Setelah jasad Ade Sara dibuang di jembatan KM 49 Tol JORR arah Cikunir,Hafitd dan Syifa memacu mobilnya ke Jatiasih, Bekasi. Dalam perjalanan mereka barang berupa tissu, dompet, selanjutnya pelaku keluar tol Jatiasih.

Keduanya lantas menuju Pulogadung untuk pulang ke rumahnya, sebelum tiba mereka sempat berhenti di Pulogadung, Jakarta Utara untuk bersih-bersih.

Mereka lantas tiba di Indomaret di Pulogadung untuk bersih-bersih dan pulang ke rumahnya di Perumahan Pulo Gebang Permai.

3. Usai Bunuh Sifa Trus Beraktivitas Biasa

3. Usai Bunuh Sifa Trus Beraktivitas Biasa

Advertisement

Assyifa Ramadhani atau Syifa memang berdarah dingin. Seperti tak terjadi apa-apa, Syifa tetap beraktivitas seperti biasa. Padahal dara 18 tahun itu baru saja membunuh rekannya, Ade Sara Angelina Suroto.

Dilansir Liputan6.com, Senin (10/3/2014), usai membunuh Sara di kawasan Gondangdia, Senin 3 Maret 2014 bersama kekasihnya Hafitd, Sifa pulang seperti biasa.

Bahkan sebelum ditangkap petugas pada Kamis 6 Maret 2014, Syifa juga masih sempat beraktivitas. Pagi harinya dia berangkat ke kampus di kawasan Pulomas, Jakarta Timur.

Sifa kala itu mengenakan tas kesayangannya yang selalu digunakan saat kuliah. Sebelum meninggalkan rumah, Sifa bahkan sempat menyapa tetangga.

“Hallo mbak,” ujar salah seorang tetangga, Ati menirukan perkataan Sifa, di Jakarta, Jumat (7/3/2014).

Membalas senyuman manis dari Syifa, Ati pun membalas dengan sapaan seperti hari-hari biasanya. Menurut Ati, tak ada yang berbeda dari gelagat anak keempat dari 6 bersaudara itu. “Biasa aja, negor, senyum. Memang begitu anaknya baik,” lanjutnya.

4. Pura-pura Belasungkawa

Advertisement

4. Pura-pura Belasungkawa

Saat media masa dan jejaring sosial heboh dengan kasus pembunuhan Ade Sara, Hafitd lantas memberikan ucapan berduka cita atas kepergian Ade Sara. Hafitd memberi ucapan sambil sembari mengunggah gambar berita kematian Ade Sara di salah satu media.

“Ya Allah, innalilahiwainalilahirajiun. Semoga diterima disisi nya ya Tuhan, maafkan kesalahan nya, sayangilah orang” disekitar nya. Amin ya Allah,” tulis Hafitd dalam akun Path miliknya.

Syifa juga tak ketinggalan memberi ucapan berbelasungkawa. Lewat akun @ASSYIFARS, gadis yang akrab disapa Syifa ini bahkan mengumpat pelaku pembunuhan untuk menutupi kebohongannya.

“@rasha_prl: Tenang disana ya de (Ade Sara). Tuhan selalu menyertaimu :’) @adesaraa,” tulis Syifa dalam akun Twitternya bernama @ASSYIFARS.

Akun pasangan ini kini tidak bisa ditemui di media sosial. Akun @itstatan mengungkapkan keduanya telah mengubah nama akun menjadi @Aaaaangin dan @Avatarrrrr1 dan telah diproteksi. Sayangnya hal ini sulit dikonfirmasi.

Advertisement

5. Melayat Ke Rumah Korban

5. Melayat Ke Rumah Korban

Anggota Polres Kota Bekasi membekuk sepasang kekasih ini saat melayat. Sebelumnya keduanya telah dicurigai oleh keluarga korban.

“Hafid datang ke rumah duka lebih dahulu ketimbang Assyifa pukul 11.30 WIB. Setelah itu beberapa teman Sara memberikan informasi bahwa Hafitd pernah ingin mencelakai anak saya,” kata ibunda Ade Sara, Elisabeth Diana Dewayani dikutip Okezone.com, Jumat (7/3/2014).

Saat itu polisi lantas meminta keluarga untuk menahan tersangka lebih lama di rumah duka.

“Polisi masih dalam perjalanan pada saat itu dan bilang Hafid ditahan dulu biar enggak pulang. Mendengar permintaan polisi, suami saya langsung mengajak pelaku ke suatu ruangan supaya tidak pulang,” tuturnya.

Advertisement

6. Tersenyum Saat Diinterogasi Polisi

6. Tersenyum Saat Diinterogasi Polisi

Hafiz dan Syifa tampak santai saat diinterogasi. Dalam sebuah foto yang diunggah di berbagai jejaring sosial bahkan memperlihatkan mereka berdua tidak tampak tegang di kantor polisi. Syifa bahkan melempar senyuman.

Bahkan, dia melanjutkan, saat diperiksa sempat tertawa layaknya orang tak bersalah. Hal ini sempat membuat bingung Pengacara Tersangka. “Saya juga bingung, kok bisa masih tertawa saat diperiksa,” kata sang pengacara, Bustomi.

Menurut dia, saat melakukan aksi penganiayaan tersangka dalam keadaan sadar. Karena itu, kata dia, pihaknya meminta kepada penyidik untuk mendatangkan psikolog dalam melakukan pemeriksaannya.

“Kalau dilihat dari wajahnya, mereka terlihat seperti biasa. Bahkan ketawa-ketawa saat diperiksa,” kata Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi Kota, AKP Siswo, Jumat (7/3/2014).

7. Motif Pembunuhan Sepele

7. Motif Pembunuhan Sepele

Penyidik Polres Kota Bekasi menemukan fakta pasangan kekasih Ahmad Imam Al-Hafitd,19, dan Assyifa alias Sifa,19, telah merencanakan pembunuhan terhadap Ade Sara Angelina Suroto, 19, yang jasadnya ditemukan di pinggir Tol JORR Bintara, Bekasi Barat, Jawa Barat selama sepekan.

“Motifnya kedua tersangka berbeda namun merencanakan untuk membunuh sejak sepekan sebelum kejadian,” ungkap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Jumat (7/3/2014). Rikwanto mengungkapkan Hafitd dendam terhadap korban karena tidak dapat dihubungi dan ditemui.

Sementara itu, Sifa mengaku cemburu dan takut kekasihnya, Hafitd berhubungan kembali dengan korban. Rikwanto menjelaskan kronologis kejadian awalnya korban bertemu Assyifa di Stasiun Gondangdia pada Selasa (4/3/2014) malam, kemudian membicarakan soal Hafitd.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif