News
Selasa, 11 Maret 2014 - 21:41 WIB

DIES NATALIS UNS SOLO : Prof Sukamdani Terima Penghargaan Dharma Bhakti Parasamya Nugraha

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof. Dr. Ravik Karsidi MS memasang lencana UNS Award kepada Pemimpin Umum Harian Solopos, Prof. Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono di Auditorium UNS, Kentingan, Solo, Selasa (11/3/2014). UNS Award tersebut diberikan sebagai penghargaan perintis dan dewan penyantun serta pengabdiannya kepada UNS. (Ade Septian/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO— Prof. Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono menerima penghargaan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berupa Dharma Bhakti Parasamya Nugraha, Selasa (11/3/2014).

Mengenakan setelan jas hitam dan peci di kepala, Prof. Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono, berdiri saat namanya dipanggil pada Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-38 Universitas Sebelas Maret (UNS), Selasa (11/3).

Advertisement

Pria kelahiran Solo 14 Maret 1928 tersebut lalu berjalan ke depan, menghadap tempat duduk para senat UNS. Namanya dipanggil, tak lain karena pada hari itu Sukamdani akan menerima penghargaan tertinggi dari UNS dalam bidang bakti, yaitu Dharma Bhakti Parasamya Nugraha.

Saat itu, Sukamdani tak sendiri. Sebab sesaat setelah namanya dipanggil, nama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Ir. Hatta Rajasa juga dipanggil untuk menerima penghargaan. Meski berdiri berdampingan, kedua tokoh tersebut mendapatkan penghargaan yang berbeda.

Advertisement

Saat itu, Sukamdani tak sendiri. Sebab sesaat setelah namanya dipanggil, nama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Ir. Hatta Rajasa juga dipanggil untuk menerima penghargaan. Meski berdiri berdampingan, kedua tokoh tersebut mendapatkan penghargaan yang berbeda.

Hatta mendapatkan penghargan sebagai Inisiator Technopreneur di Indonesia. Lencana penghargaan keduanya diserahkan langsung oleh rector UNS, Ravik Karsidi.

Sukamdani disebut sebagai orang yang sangat berjasa terhadap berdiri dan berkembangnya UNS hingga saat ini. Selain menjadi dewan penyantun UNS sejak 1980 hingga 2012, dia juga dinilai cukup berperan dalam perintisan pendirian UNS. “Prof. Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono termasuk perintis pendirian UNS, serta sudah lama menjadi dewan penyantun,” ujar Ravik dalam sambutannya, Selasa.

Advertisement

Saat ditemui wartawan di Wisma Sahid, Solo, Sukamdani mengatakan dirinya berterima kasih atas penghargaan yang diberikan UNS kepadanya. “Ya, tadi kan dalam sambutannya, Pak Rektor, Pak Ravik Karsidi sudah menjelaskan. Saya dulu terlibat merintis sejak awal. Kemudian pada 1980, diangkat menteri menjadi dewan penyantun,” papar dia. Selama 2 periode, Sukamdani juga sempat menjabat sebagai Ketua Dewan Penyantun, yaitu sejak . 2004 hingga 2012.

Selain berkiprah pada dunia bisnis, Chairman & President Sahid Group tersebut memang memiliki perhatian lebih kepada bidang pendidikan. Selain di UNS, Sukamdani tercatat sebagai Dewan Penyantun di beberapa perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Seperti di Universitas Negeri Tanjung Pura Kalimantan Barat pada 1993,Universitas Negeri Diponegoro pada 1987, dan Universitas Negeri Sumatra Utara pada 1987.

Juga sebagai Pendiri dan Pembina Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo pada 1983, Anggota Dewan Kehormatan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) pada 1999-2011 dan menjadi Dewan Pembina APTISI Pusat pada 2011-2015. Menurut Sukamdani sendiri, apa yang dia lakukan selama ini adalah sebagai bentuk perhatian kepada sesame.

Advertisement

“Selama sehat, harus bermanfaat,” ujar dia. Meski singkat, namun kata-kata tersebut tentu memiliki makna yang dalam. Sebagai manusia, seseorang harus bermanfaat bagi orang lain, bangsa dan negara.

Sukamdani pun berharap, pendidikan di Indonesia secara umum benar-benar mampu mencetak generasi muda yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Sementara itu UNS yang menurutnya merupakan tempat untuk mendidik mahasiswa dalam hal akademik maupun non akademik, juga mampu menciptakan kader-kader bangsa yang membanggakan.

Menurutnya, saat ini UNS sudah berkembang pesat. “Perkembangan keilmuan di UNS sudah sangat pesat. Tadi disampaikan sudah mendapat peringkat di tingkat internasional,” tutur dia. Melihat kenyataan tersebut, sambungnya, tujuan UNS untuk menjadi World Class University, bukanlah tujuan yang mengada-ada. Sukamdani yakin UNS mampu mencapai tujaun tersebut. “Semoga mampu mencetak generasi bangsa yang mampu mengangkat derajat keluarga, bangsa dan negara,” tambah dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif