Solopos.com, JAKARTA — Presiden Pasoepati Michael Bimo Putranto kesandung masalah. Majalah terbitan Jakarta mengaitkannya dengan pengadaan Bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang telah berkarat pada tahun anggaran 2013 lalu. Kiprah Bimo dalam politik pun diabaikan tokoh berkuasa saat ini.
Itulah politik praktis. Kendati data berita tahun 2005 sebagaimana foto yang terpasang dengan caption foto verbatim Harian Umum Solopos edisi 27 Juli 2005 yang menyertai berita ini bisa menggambarkan situasi nyata masa lalu, Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo yang akrab disapa Rudi membantah kedekatannya dengan Bimo.
Di hadapan wartawan, Senin (10/3/2014), Rudi yang biasa menyebut diri Pak Kumis itu menyatakan Michael Bimo Putranto tidak pernah dan tidak masuk dalam tim sukses pemenangan Pilkada Wali Kota Solo periode 2005-2010 dan 2010-2015. Hal itu jelas bertentangan dengan catatan yang menyebutkan posisi Bimo sebagai Penanggung Jawab Tim Jokowi-Rudi pada tahun 2005.
“Michael Bimo Putranto tidak pernah masuk tim sukses baik untuk periode pertama maupun kedua dan ini semuanya ada surat keputusannya untuk mengangkat menjadi tim tersebut,” kata Rudi yang masa Pilkada itu menjadi Wakil Wali Kota Solo. Sekarang Rudy jadi Wali Kota setelah Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Ia mengatakan pada pilkada periode 2005-2010 itu ketua tim suksesnya Bambang Wijayanto dan periode 2010-2015 adalah Putut Gunawan yang sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Politik Hubungan Antar-Lembaga DPC PDI Perjuangan Solo.
“Michael Bimo Putranto mantan anggota DPRD Solo, Presiden Pasoepati [kelompok suporter Persis Solo], dan menjabat Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah itu benar tapi bukan mantan ketua Tim Sukses Pilkada Wali Kota Solo pasangan Jokowi-Rudi,” katanya.
DPC PDI Perjuangan Solo, menurutnya, tidak pernah menggunakan istilah tim sukses. Jadi, simpulnya, dalam Pilkada 2005 maupun Pilkada 2010 tidak ada tim sukses bagi Jokowi-Rudi. “Yang ada adalah Tim Pemenangan Jokowi-Rudi,” kata Putut Gunawan.
Ia mengatakan, Michael Bimo Putranto selaku Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, bukan ketua Tim Pemenangan pasangan Jokowi-Rudi yang memeroleh lebih dari 90 persen suara.
Sekadar catatan, terminologi “tim sukses” digunakan Komisi Pemilihan Umum sebagai syarat sah pasangan calon mendaftar pemilu. Partai politik peserta pemilu yang mengusung calon menggunakan istilah sendiri, sebagaimana PDI Perjuangan yang selalu menggunakan frasa “tim pemenangan”. (JIBI/Solopos/Antara)