SOLOPOS.COM - Gunung Merapi (Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)
Solopos.com, BOYOLALI--Gunung Merapi kembali mengeluarkan embusan, Senin (10/3/2014), sekitar pukul 07.08 WIB. Informasi yang diperoleh solopos.com, Senin, terlihat asap hitam sekitar 1,5 kilometer dari arah puncak gunung tersebut.
Warga Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Tumar, saat dihubungi solopos.com, melalui telepon genggamnya, menginformasikan, sebelumnya, warga sempat mendengar suara gemuruh dari arah puncak Gunung Merapi, sebanyak dua kali, yakni pukul 03.00 WIB dan pukul 06.00 WIB. Ada sebagian Desa Jrakah, yakni di wilayah Dukuh Gesikan, yang sempat dilanda hujan abu tipis.
“Tadi pagi memang terdengar suara gemuruh, yakni pukul 03.00 WIB dan pukul 06.00 WIB,” ungkap Tumar melalui sambungan telepon, Senin.
Tumar menuturkan malam sebelumnya, Minggu (9/3/2014), hujan turun sekitar pukul 20.00 WIB. Ketika itu, kata Tumar, dirinya sempat memantau dan terlihat kepulan asap dari arah puncak Merapi.
“Tapi hujan sudah mulai reda sekitar pukul 22.00 WIB,” imbuhnya.
Sedangkan paginya, seusai suara gemuruh tersebut, cuaca mendung, namun tidak hujan. Meskipun warga mendengar suara gemuruh tersebut, tidak ada kepanikan. Warga beraktivitas seperti biasa.
“Sejauh ini warga tetap beraktivitas biasa, malah lebih bersemangat karena khawatir kalau ada hujan abu, tanaman nanti terkena abu, jadi ngaritnya justru lebih cepat,” ungkapnya.
Dimintai konfirmasi terpisah, petugas Pos Pengamat Gunung Merapi Jrakah, Selo, Alzwar Nurmanaji, membenarkan terjadi embusan Gunung Merapi, Senin pagi. Namun dikatakannya, tidak ada peningkatan aktivitas gunung tersebut.
“Tingkat kegempaan masih normal, tidak ada peningkatan,” terangnya.
Hal senada disampaikan Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo. Senin tersebut, pihaknya melakukan patroli sebagai antisipasi.