Soloraya
Minggu, 9 Maret 2014 - 12:15 WIB

Jembatan Ambrol, Warga Sawit Boyolali Trauma

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sapari, 40, warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, yang nyaris menjadi korban saat Jembatan Plegung, ambrol, Rabu (5/3/2014). (Septhia R/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI–Sapari, 50, dan istrinya, tak henti-hentinya mengucap syukur. Betapa tidak. Pasangan suami istri asal Desa Tegalrejo, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali itu, Rabu (5/3/2014) sore lalu, nyaris menjadi korban saat Jembatan Plegung yang menghubungkan Desa Tegalrejo dengan Desa Doplang, Kecamatan Teras, ambrol.

Saat ditemui wartawan di rumah mereka, Dukuh Mangkubumen, RT 005/RW 003, Desa Tegalrejo, Jumat (7/3), Sapari menuturkan Rabu sore itu, sekitar pukul 15.30 WIB, dia dan istrinya itu hendak pulang ke rumah, setelah memberi pakan untuk ayam-ayamnya yang berada di Dukuh Ngregunung, desa yang sama.

Advertisement

Keduanya berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Vario, melintasi Jembatan Plegung dari arah utara menuju selatan. Kondisi cuaca saat itu gerimis, setelah sebelumnya sempat turun hujan deras. Saat keduanya hampir tiba di ujung selatan jembatan, tiba-tiba saja jembatan tersebut ambrol.

Tak ayal, mereka beserta sepeda motor ikut tersungkur bersama ambrolnya jembatan tersebut. Mereka menabrak tebing bekas pondasi jembatan itu. Beruntung, laju sepeda motornya tidak terlalu kencang.

”Waktu jembatan ambrol, motor saya menghantam tebing. Saya jatuh ke kanan, istri saya jatuh ke kiri. Saking shock-nya, saya sempat pingsan setelah terjatuh itu karena dada saya sesak sekali. Saya terbangun karena pipi saya ditepuk istri saya,” ungkap Sapari.

Advertisement

Setelah tersadar, Sapari melihat kaki istrinya tertimpa besi jembatan. Dengan sekuat tenaga, dia berusaha menyingkirkan besi itu. Tak lama, kaki istrinya berhasil keluar dari himpitan besi. Mereka kemudian merangkak hingga atas jembatan. Sementara sepeda motor mereka biarkan di bawah.

Keduanya pun meminta pertolongan kepada warga sekitar hingga sejumlah warga berdatangan. Sapari dan istrinya kemudian dibawa oleh warga ke tempat yang aman. Sementara, sejumlah warga lainnya berusaha mengevakuasi sepeda motor yang berada di bawah jembatan dengan menggunakan tali tambang. Kondisi sepeda motor tersebut rusak di beberapa bagian. Sapari dan Retin kemudian diantarkan para tetangga kembali ke rumah mereka.

”Istri saya diboncengkan tetangga saya, sedangkan saya sendiri diboncengkan tetangga. Waktu naik motor, tangan saya masih gemetaran,” imbuh juragan lele ini.

Advertisement

Tak berapa lama setelah itu, tiba-tiba bagian utara jembatan juga ikut ambrol. Hingga Jumat, Retin mengaku masih trauma dengan kejadian tersebut. Namun dirinya bersyukur, dia dan suami tidak mengalami cidera apapun. “Alhamdulilah yang penting saya dan suami saya selamat,” pungkas Retin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif