Soloraya
Minggu, 9 Maret 2014 - 19:30 WIB

Awas Musim Chikungunya dan Demam Berdarah di Wonogiri!

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi fogging atau pengasapan untuk memutus daur hidup nyamuk (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Solopos.com, WONOGIRI–Otoritas Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri menginstruksikan semua otoritas pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) mewaspadai penyebaran virus Avian Influenza (AI) dan Chikungunya. Dua penyakit itu, kini merebak di Wonogiri sehingga menjadi perhatian khusus bagi DKK.

Kepala DKK Wonogiri, Widodo saat ditemui Espos saat menghadiri kegiatan Jalan Sehat yang digelar KPU Wonogiri di Alun-alun Giri Krida Bakti, Wonogiri, Minggu (9/3/2014), menegaskan, ada tiga penyakit yang rentan bagi manusia di musim pancaroba. Yakni Chikungunya, demam berdarah dengue (DBD) dan AI.

Advertisement

“Penyakit Chikungunya dan DBD menjadi satu paket. Jika suatu daerah terwabah Chikungunya maka DBD perlu diwaspadai. Tetapi, akhir-akhir ini dua penyakit merebak di Wonogiri yakni Chikungunya dan Avian Influenza (AI). Dua penyakit itu meski diwaspadai masyarakat.”

Menurut Widodo, penderita AI pada manusia 100% mematikan. “Ada tiga penderita AI di Wonogiri pada tahun lalu. Dua warga yang dinyatakan positif terkena virus AI tidak bisa diselamatkan nyawanya sedangkan seorang yang suspect bisa diselamatkan. Untuk itu, mewabahnya kematian ayam akibat virus AI menjadi kewaspadaan bersama,” tegasnya.

Mantan Kabid P2MPL (Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan) DKK Wonogiri, menegaskan, dirinya terus-menerus berkoordinasi dengan Dinas Nakperla Wonogiri.

Advertisement

“Semua puskesmas melakukan pemantauan khusus selama dua pekan di daerah yang terwabah virus AI. Warga di daerah terwabah dipantau secara khusus. Jika ditemui warga menderita demam dan panas segera diberi pertolongan. Observasi lebih cepat dilakukan.”

Dia meminta masyarakat tetap menggalakkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Menurutnya, fogging justru menimbulkan masalah baru karena warga meski memindahkan barang sebelum disemprot.

“Jika kebersihan rumah dan lingkungan terjamin maka virus apapun tidak ada menjelma.”

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif