Soloraya
Sabtu, 8 Maret 2014 - 16:25 WIB

ANGIN KENCANG SRAGEN : Diterjang Angin Ribut, 1 Rumah Tertimpa Pohon

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah pohon trembesi menimpa rumah di Dukuh Sidodadi, Kelurahan Karangtengah, Sragen. Angin kencang yang menerjang kawasan Pasar Nglangon, Jumat (8/3) petang membuat sejumlah pohon roboh. Foto diambil Sabtu (8/3).(JIBI/Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN-– Angin kencang yang menerjang wilayah Pasar Nglangon, Sragen, Jumat (7/3/2014) petang merobohkan sejumlah pohon di kawasan tersebut. Dari kejadian itu, setidaknya atap satu rumah rusak parah lantaran tertimpa pohon.

Berdasarkan informasi yang dihimpun solopos.com, angin kencang menerjang kawasan tersebut sekitar pukul 17.30 WIB. Rumah yang tertimpa pohon berada di Sidodadi, Kelurahan Karangtengah, Sragen atau berada di seberang Pasar Nglangon.

Advertisement

“Sebelum kejadian itu anak saya bersama cucu berada di dalam kamar. Tahu-tahu ada angin berputar-putar dari arah selatan dan merobohkan pohon trembesi yang ada di depan rumah. Langsung saya suruh keluar. Alhamdulillah selamat,” ungkap salah satu penghuni rumah, Ny. Bejo, saat ditemui, Sabtu (8/3/2014).

Dari kejadian itu, Ny. Bejo menjelaskan kanopi rumah di sisi timur rusak lantaran tertimpa pohon. Diperkirakan, 80% atap rumah tersebut rusak.

Sementara itu, Ketua Pengelola Pasar Nglangon, Sutaryo, menjelaskan angin ribut setidaknya merobohkan enam pohon yang ada di kawasan tersebut. Akibat kejadian itu, lanjutnya, jaringan telepon sisi selatan pasar terputus lantaran kabel tertimpa pohon roboh.
Pohon ambruk juga menimpa salah satu dinding pagar Pasar Sepeda.

Advertisement

“Untuk pohon roboh tersebar ada yang di Pasar Joko Tingkir, Pasar Hewan serta di Pasar Nglangon. Jaringan telepon sebelah selatan juga terputus. Kami sudah melaporkan hal tersebut,” jelas dia.

Angin kencang yang menerjang kawasan tersebut diakui juga merusak atap los pasar. “Untuk kerusakan atap hanya skala kecil. Di Pasar Nglangon ada, Pasar Joko Tingkir juga ada. Kalau diperkirakan ada 200 genteng rusak,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sutaryo menegaskan setelah kejadian pihaknya bekerja sama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) untuk memotong pohon-pohon yang roboh. “Pelaksanaan pemotongan pohon sudah dilakukan sejak Jumat malam. Untuk kayunya, dari pada mubazir kami berikan secara cuma-cuma kepada masyarakat. Sebelum kejadian kami juga antisipasi dengan memangkas pohon-pohon besar,” tegasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif