Jogja
Jumat, 7 Maret 2014 - 13:49 WIB

Punya 12 Puskeswan, Gunungkidul Kurang Sumber Daya Manusia

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Baru ada 12 unit Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di Gunungkidul. Dinas Peternakan Gunungkidul mengaku dari 12 unit baru tujuh yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT).

Kepala Dinas Peternakan Gunungkidul Krisna Berlian menuturkan ketujuh UPT tersebut mengampu puskeswan yang lain.

Advertisement

Untuk UPT Playen turut mengampu Patuk, Panggang mengampu Saptosari, Wonosari mengampu Tepus, Semanu mengampu Rongkop, dan Karangmojo mengampu Semin. Sementara itu UPT Puskeswan Nglipar dan UPT Laboratorium berdiri sendiri.

“Kami masih kekurangan sumber daya manusia sehingga Puskeswan yang ada kami maksimalkan. Karena terbatas sumber daya manusia jadinya ada Puskeswan yang diampu,” katanya, Kamis (6/3/2014).

Pengadaan Puskeswan pun diprioritaskan pada daerah yang populasi hewan ternaknya lebih banyak. Dinas peternakan memang berharap akan ada penambahan Puskeswan, namun untuk mewujudkan hal tersebut bukan perkara mudah.

Advertisement

“Sekarang saja kami masih mengalami kekurangan sumber daya manusia. Misal dibangun Puskeswan baru, kami juga belum bisa mengisi sumber daya manusianya. Daripada ada gedung tapi tidak ada SDA kan malah tidak bai,” tutur dia.

Krisna tidak memungkiri sudah ada tawaran untuk membuat gedung baru. Namun pihaknya belum bisa mengajukan penambahan jumlah personil lantaran terhambat moratorium.

“Kami memaksimalkan fungsi kami dengan segala keterbatasan. Misalnya kami terus melakukan sosialisasi dan usaha pencegahan kematian ternak,” tutur dia.

Advertisement

Salah satu imbauan yakni dengan memastikan pakan yang diberikan kepada ternak bersih. Ada kekhawatiran warga abu vulkanik bisa membahayakan ternak mereka.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif