Jogja
Jumat, 7 Maret 2014 - 18:30 WIB

Peralihan Penggunaan Pupuk akan Pengaruhi Produksi Padi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pupuk kandang (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, KULONPROGO- Staf seksi Serealia Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertanhut) Kulonprogo, Wazan Mudzakir, menjelaskan, sekalipun pupuk organik atau kandang disarankan tetapi ia tidak bisa menerapkan pemakaian pupuk organik sepenuhnya untuk pertanian di Kulonprogo.

“Itu akan berpengaruh terhadap produktivitas dan lebih besar lagi dampaknya adalah berpengaruh pada ketahanan pangan,” terangnya, Kamis (6/3/2014).

Advertisement

Selama ini, Dispertanhut Kulonprogo melakukan pembinaan dengan pemupukan berimbang, memakai pupuk organik serta pupuk urea, NPK, dan sejenisnya. Ia menambahkan, jika terjadi penggantian pupuk dari urea ke organik secara drastis, maka terjadi penurunan produksi besar-besaran dalam jangka waktu lima sampai 10 tahun.

Sebelumnya, Pemkab Kulonprogo memperketat penyaluran pupuk bersubsidi kepada para petani karena persediaan pupuk bersubsidi di Kulonprogo tidak mampu mencukupi kebutuhan sampai akhir tahun.

Data yang dihimpun dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo menyebutkan terjadi penurunan alokasi pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat untuk Kulonprogo. Pada 2013, alokasi dan serapan untuk urea sebanyak 5.428 ton, ZA 2.810 ton, SP36 1.105 ton, dan NPK 6.035 ton. Sementara pada tahun ini, alokasi urea turun menjadi 5.320 ton, ZA 2.469 ton, SP36 847 ton, dan NPK 4.709 ton.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif