Soloraya
Jumat, 7 Maret 2014 - 04:45 WIB

MUSIM DURIAN KARANGANYAR : Produksi Durian Mojogedang Anjlok, Petani Rugi Rp350 Juta

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi buah durian (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, KARANGANYAR—Produksi durian jenis montong dan kani yang dikembangkan di Kabupaten Karanganyar anjlok lantaran terkena abu vulkanis Gunung Kelud. Kerugian ditaksir mencapai Rp350 juta.

Pemilik sekaligus Pengelola “Ndeso Buah”, Johan Ariyono kepada Solopos.com, Kamis (6/3/2014), mengatakan musim panen kali ini dari seratusan tanaman yang ada hasilnya jeblok. Buah durian montong dan kani dari Bangkok, Thailand busuk terkena abu vulkanis akibat letusan Gunung Kelud belum lama ini.

Advertisement

“Kerugiannya sampai Rp350 juta. Karena hampir semua buahnya busuk. Panen kali ini benar-benar jeblok,” katanya.

Johan mengatakan biasanya per tanaman durian bisa menghasilkan 30-50 buah dengan rata-rata berat per durian montong 5 kg, bahkan ada yang mencapai 15 kg.

Sedangkan untuk durian kani rata-rata berat per buah 4-5 kg. “Hampir tiap hari tidak pernah sepi pembeli. Tapi untuk kali ini hasilnya tidak bagus. Jadi banyak pelanggan yang kecewa,” tuturnya.

Advertisement

Johan mengatakan pelanggan lama biasanya sebelum datang ke kebun “Ndeso Buah” miliknya yang berada di Tepus, Bulurejo RT003/RW 013 Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, akan menelpon lebih dulu. Dari segi rasa, Johan menuturkan durian ini tidak kalah dengan durian lokal yang ada di Karanganyar.

Apalagi semakin nikmat jika memetik langsung dari pohonnya. “Di Ndeso Buah memang kami siapkan bagi para pecinta durian tidak hanya menikmati buah duriannya saja, tapi menikmati suasana dengan memetiknya langsung,” katanya.

Johan menuturkan memang memberikan kenikmatan dan pemandangan tersendiri bagi para pecinta buah durian. Setiap pelanggan yang datang ke kebun “Ndeso Buah” dibuat seolah berwisata durian.

Advertisement

Durian dengan ukuran hampir tiga bahkan lima kali lipat dari wajah manusia bisa ditemui di kebun durian tersebut. “Sayang musim panen ini buruk. Satu buah durian saja bisa dinikmati lima orang lebih,” tuturnya.

Johan mengatakan sudah mengembangkan durian montong serta kani untuk mewujudkan sebagai salah satu kabupaten sentra durian di Indonesia. Durian montong dan kani memiliki keunggulan dibandingkan buah durian lokal, yakni buahnya lebih besar dan biji kecil.

Pengembangan durian montong ini merupakan terobosan baru untuk memanjakan para pecinta buah durian. Dengan bertambahnya varitas baru durian ini diharapkan bisa lebih menarik para pecinta durian untuk datang ke Karanganyar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif