Soloraya
Kamis, 6 Maret 2014 - 01:30 WIB

WARGA KALAP : Pencarian Minem di Bengawan Solo Dihentikan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga kalap (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar dan Tim SAR gabungan akhirnya menghentikan pencarian Minem, warga Gunung Wijil, Ngringo, Kecamatan Jaten, Karanganyar yang tenggelam di Sungai Bengawan Solo pada Sabtu (1/3/2014) sore. Setelah sebelumnya, tim memperpanjang waktu pencarian hingga Rabu (5/3/2014).

Kepala BPBD Karanganyar, Aji Pratama Heru K. ketika dijumpai Espos, di ruang kerjanya, Rabu, mengatakan sudah melakukan pencarian korban tenggelam hingga ke wilayah Sragen. Namun hasilnya tim belum menemukan korban tenggelam.

Advertisement

“Sesuai prosedur tetap (protap) batas waktu pencarian korban hanya dilakukan tiga hari. Tapi ada permintaan dari pihak keluarga melalui Pemerintah Desa (Pemdes) untuk perpanjangan. Dan sudah diperpanjang hasilnya belum ditemukan,” ujarnya, Rabu.

Heru mengatakan telah melakukan penyisiran Sungai Bengawan Solo. Tim gabungan setiap hari diterjunkan menyisir alur Bengawan Solo, tempat kejadian perkara (TKP) sampai wilayah Sragen.

Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan daerah lain seperti wilayah Jawa Timur akan korban tenggelam. Minem, lanjut Heru, diduga sengaja menceburkan diri ke sungai karena putus asa penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh.

Advertisement

Hal ini berdasarkan keterangan warga setempat. Kini, pihak keluarga pasrah menerima keadaan korban belum ditemukan.

“Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencari korban tenggelam tersebut. Bahkan paranormal juga turun tangan mencari keberadaan korban. Tapi masih nihil,” tuturnya.

Heru mengatakan biasanya korban kalap akan muncul dalam waktu 2×24 jam. Tubuh korban tenggelam sudah mulai mengambang di air. Kecuali, lanjut Heru, jika tubuh korban nyangkut di akar pohon atau dasar sungai.

Advertisement

Sebelumnya diberitakan, Minem dilaporkan menghilang Sabtu (1/3) petang seusai pamit mengambil air wudu. Sebuah sandal milik wanita itu ditemukan di bibir sungai menguatkan dugaan Minem hanyut. Beredar kabar Minem sengaja mengakhiri hidupnya karena depresi menderita penyakit komplikasi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif