SOLOPOS.COM - Kulit sensitif yang menyebabkan Sarah Beal bisa membuat pola di tangannya (Dailymail.co.uk)
Solopos.com, SOLO – Sarah Beal, 43, seorang ibu-ibu asal Amerika Serikat merupakan salah seorang dari 5 ibu-ibu yang memiliki kelainan kulit langka. Kulitnya yang sangat sensitif memungkinkan dia membuat berbagai macam pola di kulitnya. Sedikit saja goresan menimbulkan bengkak di kulitnya.
“Ini menjadi sangat gatal dan sakit, tapi saya pikir itu sangat menarik ketika melihat pola itu tetap berada di kulit saya.”
Kondisi tersebut dikenal dengan istilah Dermatograpia, penyakit kulit sensitif ini membuatnya bisa membikin pola pada kulit yang baru bisa hilang setelah 1 jam. Awalnya, penyakit ini membuatnya merasa tak nyaman melakukan berbagai kegiatan apapun. Ia bahkan mengaku menggunakan pakaian bisa saja membuat dirinya menjadi tak nyaman. Menggaruk kulit hanya akan membuat bengkak di kulit pada bagian yang ia telah garuk.
“Ketika saya berbaring di tempat tidur, selimut bisa saja menjadi seperti jarum yang menusuk kulit saya. Ketika saya menggaruk lengan atau punggung maka akan muncul bengkak di mana saya menggaruk,’ kata Beal seperti dikutip Daily Mail, Rabu (5/3/2014).
Dermatographia diduga disebabkan sel-sel di bawah permukaan kulit melepaskan sejenis zat histamine ketika terkena tekanan. Histamin merupakan zat kimia yang dilepaskan dalam tubuh sebagai bagian dari reaksi alergi yang menyebabkan kulit membengkak.
Sekitar 3 tahun lalu, ketika dirinya mulai menyadari kulitnya sangat sensitif, Sarah Beal hanya menganggap itu adalah suatu hal yang wajar karena usianya yang semakin menua. Tapi, lama-kelamaan ia mulai resah ketika tak bisa melakukan banyak hal karena kulitnya yang terlalu sensitif.
Karena itulah, Sarah Beal mencoba mencari tahu gejala yang ia alami di laman pencari Google. Betapa terkejutnya ia ketika mendapati kenyataan bahwa dirinya mengidap kelainan Dermatograpia.
Tak kehilangan akal, Sarah Beal justru mencoba membuat pola di tangannya. Benar saja, ketika ia mencoba membuat pola dari sendok, terukirlah pola yang ia buat. Beal menyukainya dan menganggap itu sebagai suatu hal yang unik.
“Ketika terukir pola di kulit saya, saya mulai menyukainya. Ini menjadi sangat gatal dan sakit, tapi saya pikir itu sangat menarik ketika melihat pola itu tetap berada di kulit saya,” kata Beal. Karena mulai menyukainya, ia tidak pernah mengobati penyakitnya tersebut dan tetap menjalani kehidupannya dengan normal.