News
Senin, 3 Maret 2014 - 21:49 WIB

ZENSHO KARAOKE SOLO DISERANG : Polisi Kantongi Identitas Motor Pelaku

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Polresta Solo melakukan pemeriksaan terhadap pos Linmas di halaman Kalurahan Sriwedari, Jl Kebangkitan Nasional, Solo, Senin (24/2). Sebelumnya sekelompok massa tak dikenal telah merusak Zhengzho karaoke dan melempar bom molotov ke pos limnas tersebut Minggu (23/2/2014) malam. (JIBI/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu)

Solopos.com, SOLO—Penyelidik Polresta Solo mengklaim telah mengidentifikasi salah satu motor yang dikendarai pelaku perusakan Zensho Karaoke Family di Jl. Kebangkitan Nasional, Laweyan, Solo, Minggu (23/2/2014) lalu. Identitas pemilik motor telah dikantongi polisi.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (3/3/2014), salah satu motor pelaku teridentifikasi melalui pelat nomor setelah polisi mempelajari rekaman closed circuit television (CCTV) milik Zensho.

Advertisement

Bahkan, polisi mengklaim telah mengantongi identitas pemilik motor tersebut. Namun, polisi menolak membeberkan pelat nomor dan identitas pemilik kendaraan itu untuk kepentingan penyelidikan.

Tidak hanya itu, polisi juga mengklaim telah mengetahui nomor telepon milik seseorang yang diduga digunakan untuk mengelabui aparat Polsek Laweyan.

Seperti diketahui, beberapa saat sebelum terjadi penyerangan seorang lelaki yang menginformasikan ada balap motor liar di wilayah hukum Laweyan. Informasi tersebut disampaikan melalui telepon.

Advertisement

Namun, setelah mengecek ke lokasi seperti yang telah disampaikan petugas tidak mendapati adanya balap liar. Selang beberapa saat aksi anarkistis di Zensho terjadi. Polisi masih berupaya melacak nomor telepon tersebut.

Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Rudi Hartono, saat ditemui Solopos.com akhir pekan lalu, mengatakan pihaknya masih terus mencari bukti keterlibatan orang yang diduga kuat terlibat dalam penyerangan tersebut.

Namun, ia menegaskan tidak dapat menyampaikan hasil pelacakan, karena hal itu merupakan teknis penyelidikan yang bersifat rahasia. Ketika ditanya apakah orang-orang yang terekam di kamera CCTV sudah teridentifikasi seluruhnya, Rudi kembali enggan berkomentar.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif