Jogja
Senin, 3 Maret 2014 - 13:13 WIB

Puluhan Kecurangan dalam Seleksi CPNS di Bantul Dilaporkan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengumuman CPNS (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL-Dugaan kecurangan dalam seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dilakukan oleh guru dan pegawai honorer kategori II di Bantul sudah mulai dilaporkan ke otoritas terkait. Puluhan pengaduan dikabarkan sudah masuk ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bantul.

Humas Forum Komunikasi Guru dan Pegawai Honorer Bantul Sudarman menyatakan, dari informasi yang ia peroleh, sedikitnya sudah ada 25 pengaduan soal kecurangan yang masuk ke BKD.

Advertisement

“Terakhir komunikasi dengan BKD sudah ada 25 aduan,” ungkap Sudarman Minggu (2/3/2014).

Forum Komunikasi Guru dan Pegawai Honorer Bantul belakangan tengah intens bekerja sama dengan BKD guna menyelidiki adanya kecurangan seleksi CPNS serta upaya mereka untuk diangkat menjadi PNS.

Honorer kategori II adalah guru dan pegawai honorer seperti petugas kesehatan dan pegawai lainnya yang bekerja di instansi pemerintah namun tidak digaji oleh APBN atau APBD.

Advertisement

Menurut Sudarman, kecurangan seleksi CPNS yang paling jamak dilakukan yaitu dengan modus memalsukan tanggal pengangkatan pegawai yang bersangkutan sebagai guru atau pegawai honorer.

Mereka melakukannya dengan memalsukan Surat Keputusan (SK) pengangkatan pegawai honorer.

Sesuai aturan, pegawai honorer kategori II adalah mereka yang diangkat sebagai pegawai honorer maksimal Desember 2005. Tanpa syarat itu, mereka tidak dapat ikut seleksi CPNS. Sementara yang memalsukan SK kebanyakan mereka yang diangkat 2006 ke atas.

Advertisement

“Modusnya mayoritas memalsukan SK,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif