News
Senin, 3 Maret 2014 - 04:41 WIB

Israel Larang Masuk Al-Aqsa, Ribuan Muslim Palestina Salat di Jalan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kaum muslim Palestina salat di luar masjid Al Aqsa gara-gara larangan masuk tentara Israel (Alarabiya.net)

Solopos.com, SOLO – Israel memberlakukan kebijakan baru membatasi umat Islam memasuki Masjid Al-Aqsa. Saat Salat Jumat pekan lalu, ribuan warga Palestina –termasuk laki-laki di bawah 50 tahun—dilarang memasuki masjid itu untuk salat berjemaah.

Dilansir Press TV, Minggu (2/3/2014), karena kejadian tersebut ribuan kaum muslim terpaksa salat di jalan-jalan dekat masjid. Sementara itu, tentara Israel mengepung mereka.

Advertisement

Puluhan warga Palestina dilaporkan terluka ketika tentara Israel menembakkan gas air mata dan peluru karet guna membubarkan warga muslim yang mencoba memprotes kebijakan baru Israel di daerah perbatasan tersebut.

Menteri urusan agama Palestina Mahmoud el-Habbash mengatakan, sebelumnya, Israel secara khusus telah mendirikan posko pemeriksaan di luar maupun di dalam masjid untuk mencegah kaum muslim beribadah di masjid bersejarah tersebut. “Israel menemukan banyak cara untuk mencegah warga Palestina memasuki Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa. Jumat adalah hari yang menyedihkan bagi mereka yang hanya ingin salat. Israel mendirikan pos pemeriksaan di dalam maupun luar masjid dan melarang kaum muslim memasuki Al-Aqsa. Ini adalah serangan memalukan tentang kebebasan beragama dan melanggar hukum internasional,” ujar Mahmoud el-Habbash.

Aktivis Palestina Ahmad Assaf mengatakan kepada Press TV bahwa larangan itu hanyalah sebuah episode kecil dalam berbagai pelanggaran yang telah dilakukan Israel dalam merampas hak-hak penduduk Palestina. Pada tanggal 25 Februari 2014 lalu, parlemen Israel telah membahas rencana mereka untuk mengambil alih situs bersejarah bagi umat muslim tersebut, tapi perdebatan itu tidak menghasilkan suara atau langkah-langkah praktis.

Advertisement

Organization of Islamic Coorporation telah mengutuk perdebatan tersebut dan menyebutnya sebagai peningkatan yang berbahayadan menganggap tujuan Israel adalah untuk “Yahudisasi Yerusalem.”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif