SOLOPOS.COM - Ilustrasi kawat berduri penjara (coloradoindependent.com)
Solopos.com, BOYOLALI — Seorang narapidana (napi) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Boyolali, Minggu (2/3/2014), dilaporkan melarikan diri. Warga binaan bernama Mardiyanto, asal Desa Cabean Kunti, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali itu diduga kabur melalui lantai kedua rutan. Ia merusak kawat berduri di dinding pagar sisi timur, Minggu sore, sekitar pukul 17.00 WIB.
Informasi yang diperoleh Solopos.com, menyebutkan Mardiyanto yang tengah menjalani masa hukuman atas kasus pencurian itu diketahui kabur saat hujan turun di seputaran rutan. Diduga, Mardiyanto kabur dengan memanfaatkan kelengahan petugas jaga.
Kepala Rutan Boyolali, Satriya Waluyo, saat dimintai konfirmasi membenarkan seorang warga binaannya kabur. “Iya, sore tadi kabur melalui lantai kedua pagar timur rutan,” ungkapnya.
Napi tersebut melarikan diri dari rutan setelah sebelumnya meminta izin kepada petugas jaga untuk menyalakan lampu di lantai kedua. Tetapi setelah ditunggu-tunggu, Mardiyanto tak kunjung turun.
Petugas pun mengecek ke lantai kedua, tapi ternyata yang bersangkutan tidak ada di tempat itu. Petugas hanya menemukan bekas kawat berduri di bagian timur lantai kedua rutan itu sudah rusak.
Satriya mengungkapkan Mardiyanto sudah menjalani masa hukuman lebih dari separuh. Pria itu rencananya bebas Oktober 2014 mendatang.
Lantaran perilakunya selama menjalani masa hukuman itu dinilai cukup baik, saat ini dia bahkan sudah menjadi tahanan pendamping (tamping) yang dipercaya membersihkan lingkungan rutan di lantai kedua penjara itu. Nyatanya kepercayaan yang diberikan kepadanya disalahgunakan dengan kabur dari rutan tersebut.
“Saat ini sedang kami lakukan pengejaran,” tandasnya. Jika napi tersebut belum berhasil ditemukan, maka dia akan dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO).