Lifestyle
Minggu, 2 Maret 2014 - 13:31 WIB

KULINER SOLORAYA : Ke Wonogiri, Cicipi Rawon Juru Masak Mantan Bupati

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kuliner olahan juru masak mantan bupati Wonogiri. (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI– Kuliner Soloraya kali ini menjelajahi Kota Gaplek, Wonogiri. Ada rawon sedap yang patut Anda coba.

Pemilik Warung Makan Rawon, Wonogiri, Yu Min Tini, 55, menata dan menyajikan nasi rawon di warungnya di Jalan A Yani Nomor 41, Wonogiri. Foto diambil belum lama ini. (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Advertisement

Setahun terakhir, di Wonogiri muncul lokasi-lokasi kuliner. Aneka olahan dari yang instan hingga masakan lawas pun ada. Steak, sambal, masakan Jawa, nasi pecel dan nasi rawon juga tersedia di Kota Gaplek, Wonogiri. berdirinya aneka masakan itu mempermudah orang luar daerah dan insan pers untuk bersantap makan.

Yu Min Tini, 55, warga Kecamatan Jatisrono, Wonogiri merupakan juru masak mantan Bupati Wonogiri dua periode, Begug Pornomosisi.  Menempati rumah pribadi Begug di Jalan Achmad Yani 41, Yu Min, panggilan akrab Tini membuka usaha warung makan nasi rawon.

Waktu buka tidak panjang dan tidak setiap hari. Saat berbincang-bincang dengan Solopos.com Yu Min menyatakan, buka dagang sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. “Saya berjualan nasi rawon sejak 2010 setelah Pak Begug tidak lagi menjadi Bupati,” kepada Solopos.com belum lama ini.

Advertisement

Ibu tiga anak ini bercerita, selain nasi rawon camikan lain yang ada di bangku berjualan, seperti roti, tempe dan tahu goreng, tape ketan, kerupuk, kacang goreng dan sebagainya. Menurutnya, makanan tersebut menjadi dagangan orang lain yang dititipkan kepadanya. “Saya bangun pukul 02.00 WIB untuk menyiapkan kebutuhan nasi rawon. Seperti menumpuk bumbu dapur dan mencincang daging.”

100 Mangkuk

Setiap hari tak kurang 100 mangkuk habis terjual. Harga nasi rawon yang ditawarkan terjangkau untuk konsumen, yaitu senilai Rp5.000/mangkuk. Daging yang ada di mangkuk juga cukup untuk menghabiskan nasi.

Advertisement

“Rata-rata terjual 100 mangkuk hingga 200 mangkuk per hari. Cukup laris. Mayoritas pembeli orang-orang kantor yang tidak sempat sarapan pagi di rumah. Selain itu, juga ada orang asli Wonogiri yang rutin datang karena gemar makan nasi rawon.”

Yu Min mengaku keterampilannya memasak nasi rawon diperoleh secara otodidak. Bumbu yang disiapkan seperti, daging, kecambah, bawang merah, miri dan empon-empon. Aneka bumbu itu dikolaborasi menjadi bumbu yang sedap dimakan. Sekali sruput kuahnya, pembeli tak mau berhenti makan. Dia menyatakan setiap hari menyiapkan 70 kilogram hingga 75 kilogram daging sapi. Tempe goreng yang dijajakan setiap hari berkisar 100 biji hingga 150 biji.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif