News
Jumat, 28 Februari 2014 - 06:10 WIB

JOKOWI CAPRES : Ajak Ahok Blusukan, Jokowi Siapkan Pengganti?

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Joko Widodo (kiri), saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta, dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.(JIBI/Solopos/Antara/dok)

Solopos.com, JAKARTA — Sinyal Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi maju sebagai calon presiden (capres) dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 menguat. Tepat pada hari kerja ke-500 sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, untuk kali pertama Jokowi mengajak Wagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) blusukan.

Sejumlah pihak menilai Jokowi sedang mempersiapkan Ahok jadi Gubernur DKI Jakarta jika dirinya nyapres. Ketika hal itu ditanyakan kepada Jokowi, Jokowi punya jawaban. “Ini sistem itu yang mau kami bangun. Kalau saya di luar,” katanya di sela-sela blusukan bareng Ahok di Kampung Deret Petogogan, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2014).

Advertisement

Jokowi kemudian ditanya apa benar dia sedang memberi contoh Ahok agar blusukan jika nanti ditinggal ke kursi Istana. Jokowi tak membantah pertanyaan itu. “Ini dalam rangka menyinkronkan antara yang di lapangan dengan yang di kantor. Sistem yang mau kami gabung saya di luar, dan Pak Wagub di dalam bisa sambung,” kata Jokowi yang saat itu kompak mengenakan batik warna cokelat bersama Ahok.

Sementara itu, Ahok mengungkapkan kegiatan blusukan yang dilakukan bersama Jokowi itu membuatnya tahu kondisi di lapangan karena selama ini dia hanya mengawasi dari dalam ruangan. “Selama ini, saya hanya tahu dari balik meja, tidak pernah melihat langsung. Dengan ini, saya tahu mana saja program yang berjalan dengan lancar, mana yang terhambat. Saya bisa tahu dengan lebih detil,” ungkap Ahok.

Ahok mengungkapkan pengalaman pertama blusukan bersama Jokowi cukup mengesankan. “Untung ini enggak panas cuacanya. Kalau panas nanti saya bisa hitam kulitnya,” ujarnya.

Advertisement

Spekulasi lantas bermunculan mengiringi blusukan bersama Jokowi-Ahok. Sebab selama ini Ahok dikenal jarang blusukan.

Kalangan PDIP Pro Jokowi (Projo) pun melihat ada sinyal peralihan tongkat estafet kepemimpinan DKI Jakarta tak lama lagi. “Soal Ahok blusukan dengan Jokowi, itu pertanda bahwa regenerasi menyeluruh harus terjadi. Tongkat estafet harus terus berlanjut. Seperti ungkapan, obor selalu dinyalakan di malam hari untuk diserahkan kepada angkatan kemudian,” ujar Budi Arie Setiadi, Koordinator Nasional PDIP Projo, Kamis. Kini sinyal pencapresan Jokowi pun semakin jelas. Budi melihat deklarasi pencapresan Jokowi tinggal menunggu waktu.

“Sinyal Jokowi akan maju sebagai capres sudah semakin terang. Bahkan di kalangan elite PDIP sedang mengalkulasi momentum yang tepat sebelum pemilu,” kata Budi.

Advertisement

Sementara itu PDIP memandang blusukan bareng kali pertama itu sebagai hal biasa. “Menurut hemat kami, Pak Jokowi dan Pak Ahok memang harmonis. Saling isi mengisi dalam menjalankan tugas,” kata Wasekjen PDIP, Eriko Sotarduga.

Eriko mengatakan daripada berspekulasi mengaitkan blusukan bareng Jokowi-Ahok ke isu pencapresan, lebih baik aksi keduanya dijadikan contoh. Anggota Komisi V DPR ini menilai duet Jokowi-Ahok adalah contoh ideal kepemimpinan di daerah.

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Mercubuana, Jakarta, Heri Budianto, menilai Jokowi mengajari Ahok bagaimana kerja di lapangan. Selama ini pekerjaan mantan Bupati Belitung Timur tersebut hanya duduk di belakang meja. “Ini artinya sinyalemen Jokowi mau nyapres semakin kuat,” katanya saat dihubungi Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI).

Skenario Jokowi nyapres dan Ahok menduduki Gubernur DKI Jakarta sudah dibaca banyak pihak. Heri pun sependapat bahwa cara Jokowi tersebut untuk mengajari Ahok memimpin Ibu Kota, jika sewaktu-waktu meninggalkan kursi gubernur. (JIBI/Solopos/Detik/JIBI/Antara)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif